Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelola Lahan Gambut jadi Sumber Energi Terbarukan, Indonesia Gunakan Dana Hibah dari AS

Kompas.com - 07/10/2016, 06:10 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PUTUSSIBAU, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat bersama Millenium Challenge Account - Indonesia (MCA-I) menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengelola dana hibah dari pemerintah Amerika untuk proyek kemakmuran hijau. 

Proyek tersebut termaktub dalam bentuk Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PHSDABM).

District Relationship Manager MCA-I Dessy Ratnasari mengatakan, program hibah ini merupakan bagian dari fasilitas kemakmuran hijau yang menyediakan hibah untuk memobilisasi partisipasi masyarakat dan investasi swasta lebih besar dalam energi terbarukan. 

Program ini juga ditujukan untuk praktik tata guna lahan yang berkelanjutan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus mengurangi emisi karbon di Indonesia.

Khusus di Provinsi Kalimantan Barat, proyek ini dikerjakan oleh tujuh konsorsium yang terdiri dari lembaga swadaya masyarakat yang bekerja di dua kabupaten yaitu dua konsorsium di Kabupaten Sintang dan lima konsorsium di Kabupaten Kapuas Hulu.

"Program ini diharapkan bisa bersinergi dengan program pemerintah daerah Kapuas Hulu dan mendapatkan dukungan yang kongkrit dari berbagai stakeholder serta seluruh pihak kedepannya," ujar Dessy dalam kegiatan sosialisasi program di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu di Putussibau, Kamis (6/10/2016).

Kepala Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu, Mauluddin mengatakan, pihaknya menyambut baik dengan adanya dukungan proyek ini yang secara tidak langsung juga membantu pekerjaan pemerintah daerah dalam membangun perekonomian masyarakat.

Namun pihaknya berharap apa yang dikerjakan dalam proyek ini bisa terukur dan manfaatnya bisa benar-benar dirasakan masyarakat setelah proyek ini selesai.

"Sebuah pembangunan diawali dengan perencanaan supaya hasilnya lebih maksimal, jadi kita juga bertugas mengawal proyek ini sehingga manfaatnya bisa lebih terukur di masyarakat," ujar Mauluddin.

Pihaknya juga menyarankan kepada setiap LSM yang tergabung dalam konsorsium tersebut untuk rutin melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, supaya hasil yang dikerjakan bisa lebih mengena dan maksimal.

Pengelolaan Hutan Rawa Gambut

Salah satu konsorsium yang bekerja dalam proyek ini adalah konsorsium yang dipimpin Yayasan Dian Tama. 

Konsorsium ini beranggotakan enam lembaga lain yaitu Komunitas Pariwisata Kapuas Hulu (Kompakh), Perkumpulan Kaban, Yayasan Riak Bumi, WWF-Indonesia, Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS), dan LPS AIR.

Project Leader Konsorsium Dian Tama, Thomas Irawan Sihombing mengatakan, fokus pekerjaan yang akan dikerjakan diantaranya pengelolaan hutan gambut, perhutanan sosial, komoditas berkelanjutan, dan energi terbarukan dalam skala kecil.

"Proyek yang dikerjakan Konsorsium Dian Tama ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui peningkatan nilai tambah produk unggulan masyarakat dan pemanfaatan energi terbarukan, serta praktik pencegahan kebakaran hutan (lahan) gambut," ujar Irawan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com