Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Bandara Solo Kurangi Beban Adi Soetjipto Yogyakarta

Kompas.com - 10/10/2016, 07:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis

SURAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemerintah Kota Surakarta dan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terdiri dari PT KAI (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), dan PT Adhi Karya (Persero) mempercepat studi kelayakan proyek kereta bandara Adi Sumarmo, Solo.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, studi kelayakan diharapkan kelar akhir tahun ini. Dengan demikian, pembangunan bisa dimulai tahun 2017, dan rampung akhir tahun 2018.

Prasetyo mengatakan, proyek kereta bandara ini dibangun dengan tujuan salah satunya yakni mengurangi beban bandara Adi Soetjipto, Yogyakarta. Dengan adanya kereta bandara dari Solo Balapan menuju Adi Sumarmo diharapkan penumpang dari dan menuju Yogyakarta memiliki alternatif bandara selain Adi Soetjipto.

"Adi Soetjipto kan sudah padat. Sementara kalau menunggu bandara baru di Kulonprogo butuh lima tahun lagi. Di Adi Sumarmo ini kapasitasnya masih longgar. Itu yang diharapkan, yang dari Yogyakarta beralih ke Solo," kata Prasetyo di Surakarta, Minggu (9/10/2016).

Prasetyo mengatakan, ada tiga aspek yang dilihat dalam studi kelayakan ini, guna menentukan trase mana yang akhirnya dipilih. Ketiga aspek tersebut yakni aspek legal, aspek ekonomi atau finansial, serta aspek teknis.

Prasetyo berharap, adanya kereta bandara ini dapat mengurangi over-capacity di Adi Soetjipto. Dia bilang saat ini jumlah penumpang di kota gudeng itu mencapai 6 juta penumpang, padahal kapasitasnya hanya 1,5 juta penumpang.

Sementara itu, General Manager Angkasa Pura I Adi Sumarmo Solo, Abdullah Usman mengatakan slot di bandara Adi Sumarmo masih sangat longgar. Saat ini jumlah penerbangan per hari di Adi Sumarmo ada sebanyak 46 penerbangan. Adapun kapasitas slot maksimal mencapai 72 penerbangan per hari.

"Tahun kemarin Adi Soetjipto sudah nolak 14 flight per hari, atau kalau satu flight 100 orang, maka ada sebanyak 1.400 penumpang," kata Abdullah.

"Sehingga kalau orang tidak bisa masuk Adi Soetjipto, bisa masuk ke Solo. Nanti diantar pakai kereta bandara," ucap Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com