SURAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemerintah Kota Surakarta dan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terdiri dari PT KAI (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), dan PT Adhi Karya (Persero) mempercepat studi kelayakan proyek kereta bandara Adi Sumarmo, Solo.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, studi kelayakan diharapkan kelar akhir tahun ini. Dengan demikian, pembangunan bisa dimulai tahun 2017, dan rampung akhir tahun 2018.
Prasetyo mengatakan, proyek kereta bandara ini dibangun dengan tujuan salah satunya yakni mengurangi beban bandara Adi Soetjipto, Yogyakarta. Dengan adanya kereta bandara dari Solo Balapan menuju Adi Sumarmo diharapkan penumpang dari dan menuju Yogyakarta memiliki alternatif bandara selain Adi Soetjipto.
"Adi Soetjipto kan sudah padat. Sementara kalau menunggu bandara baru di Kulonprogo butuh lima tahun lagi. Di Adi Sumarmo ini kapasitasnya masih longgar. Itu yang diharapkan, yang dari Yogyakarta beralih ke Solo," kata Prasetyo di Surakarta, Minggu (9/10/2016).
Prasetyo mengatakan, ada tiga aspek yang dilihat dalam studi kelayakan ini, guna menentukan trase mana yang akhirnya dipilih. Ketiga aspek tersebut yakni aspek legal, aspek ekonomi atau finansial, serta aspek teknis.
Prasetyo berharap, adanya kereta bandara ini dapat mengurangi over-capacity di Adi Soetjipto. Dia bilang saat ini jumlah penumpang di kota gudeng itu mencapai 6 juta penumpang, padahal kapasitasnya hanya 1,5 juta penumpang.
Sementara itu, General Manager Angkasa Pura I Adi Sumarmo Solo, Abdullah Usman mengatakan slot di bandara Adi Sumarmo masih sangat longgar. Saat ini jumlah penerbangan per hari di Adi Sumarmo ada sebanyak 46 penerbangan. Adapun kapasitas slot maksimal mencapai 72 penerbangan per hari.
"Tahun kemarin Adi Soetjipto sudah nolak 14 flight per hari, atau kalau satu flight 100 orang, maka ada sebanyak 1.400 penumpang," kata Abdullah.
"Sehingga kalau orang tidak bisa masuk Adi Soetjipto, bisa masuk ke Solo. Nanti diantar pakai kereta bandara," ucap Abdullah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.