JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Andreas Dwi Santoso menyambut baik rencana pemerintah untuk meningkatkan akses koperasi peternak agar bisa mengimpor sapi bakalan dan sapi indukan.
Koperasi-koperasi peternak kecil didorong menjadi koperasi lebih besar, dan dengan aset yang lebih kuat maka bisa mencari modal dari perbankan lebih mudah.
Menurut Andreas impor sapi akan sangat menguntungkan, sebab ada disparitas harga yang tinggi antara produk lokal dengan luar negeri.
"Hanya karena kapasitas, permodalan dan infrastruktur yang mereka miliki sangat terbatas. Sehingga pemerintah perlu membantu, tidak hanya memberikan izin impor saja, melainkan juga kesiapan mereka untuk melakukan importasi," kata Andreas kepada Kompas.com, Senin (10/10/2016).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini akses para peternak ke kredit usaha rakyat (KUR) sangat rendah, hanya satu persen dari total kredit usaha rakyat yang dikucurkan.
"Saya khawatir bila pemerintah tidak serius mendorong koperasi kecil agar bisa mengakses perbankan, wacana ini hanya berakhir ke penjualan izin impor dari koperasi ke pemodal (korporasi besar)," kata Andreas.
Usai rapat koordinasi dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah mendorong koperasi peternak kecil untuk berkelompok agar bisa mengakses perbankan.
Pemerintah mengatur agar peternak kecil bisa mengimpor sapi bakalan namun dengan syarat juga mengimpor sapi indukan. Rasionya yaitu setiap mengimpor 10 sapi bakalan, maka peternak kecil wajib mengimpor satu sapi indukan.
Rasio ini lebih ringan dibandingkan dengan yang dikenakan pada peternakan besar, yaitu setiap mengimpor 10 sapi bakalan, maka wajib mengimpor dua sapi indukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.