Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gas Indonesia Diharapkan Lebih Rendah dari Thailand

Kompas.com - 10/10/2016, 18:10 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Suryani Sidik Motik, berharap agar rencana penurunan harga gas yang digagas pemerintah segera direalisasikan.

Hal itu perlu dilakukan sebagai salah satu langkah pemerintah membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menekan biaya produksi.

"Bagi UKM, untuk bisa bersaing baik pasar luar maupun di dalam kalau komponen cost-nya (biaya) juga bisa bersaing. Harganya bisa rendah," kata Suryani usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Senin (10/10/2016).

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah meminta sejumlah menteri agar harga gas untuk industri di bawah 6 dollar AS per MMBTU (Million British Thermal Units).

Terkait harga yang dipatok, Suryani menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah.

"Kita enggak bisa mengambil rujukan Malaysia, baik harga gas maupun suku bunga. Kalau Malaysia rendah, bagus. Jadi Pak Wapres menjelaskan rujukannya Thailand, okelah kita bisa," ujarnya.

Selain gas, para pengusaha juga berharap agar suku bunga Kredit Usaha Rakyat diturunkan menjadi 9 persen.

Di samping itu, pemerintah juga diharapkan dapat menyediakan pasar bagi para pelaku usaha. Menurut dia, penerapan Masyarakat Ekonomi Asean memiliki konsekwensi tersendiri.

Pemerintah perlu membantu pelaku usaha agar dapat bersaing dengan negara lain. Minimal, dengan menekan ongkos produksi.

"Kalau kita mau bersaing, kalau (dari) harga kita tidak bersaing, pasar kita sendiri juga bisa direbut oleh negara-negara tetangga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com