Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Harga Gas Murah, Luhut Sindir Bakal Ada yang "Sakit Gigi"

Kompas.com - 13/10/2016, 09:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah memberikan harga gas murah untuk industri masih terus diupayakan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun memiliki satu opsi yakni dengan impor gas alam cair dari luar negeri, untuk memenuhi kebutuhan industri terdekat.

Selain itu pula, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan menekankan perlunya memangkas biaya produksi yang bisa ditanggungkan ke negara atau cost recovery.

Luhut bilang, dirinya telah memerintahkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk melakukan kajian penurunan cost recovery.

"Bisa kok, harga gas itu diturunkan dari 13 dollar AS per MMBTU. Makanya saya minta dipotong (cost recovery-nya)," kata Luhut di Jakarta, Rabu (12/10/2016).

"Tetapi saya mau ini (struktur biaya) didetilkan dulu, supaya tidak ada yang salah. Ya pasti ada yang sakit gigi lah (dengan harga gas murah)," selorog Jenderal TNI (Purn) itu.

Sayangnya Luhut enggan menyebut pihak mana yang ia sebut bakal 'sakit gigi' dengan harga gas murah itu.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM IGN Wiratmadja Puja mengatakan, ada lima aspek dalam struktur biaya gas yang bisa diubah untuk menurunkan harga.

"Pertama, efisiensi bagian hulu. Jadi KKKS masih bisa tidak, lebih efisien cost recovery-nya," kata Wiratmaja.

Wiratmaja mengatakan, rata-rata harga gas di hulu baik untuk gas pipa maupun LNG di Indonesia saat ini adalah 5,9 dollar AS per MMBTU.

Adapun struktur biayanya yaitu cost recovery (capex plus opex) sebesar 2,6 dollar AS, bagian kontraktor 1,2 dollar AS, PPh 1,16 dollar AS, dan PNBP 0,92 dollar AS.

"Harga gas di hulu ini yang lagi didiskusikan dengan SKK Migas, bagaimana menurunkannya. Tetapi tentu dari sekian banyak kontrak ini kan tidak bisa langsung semua," ucap Wiratmaja.

Sebagai informasi, harga gas pipa sampai ke industri rata-rata sebesar 8,3 dollar AS per MMBTU.

Harga tersebut terbentuk dari harga gas di hulu 5,9 dollar AS, biaya transmisi 0,9 dollar AS, dan biaya distribusi 1,5 dollar AS.

Dengan demikian, struktur biaya di hulu sudah mencapai 71 persen dari harga gas sampai ke tangan industri.

Kompas TV Pengamat: Mengejutkan! Luhut jadi PLT Menteri ESDM- Satu Meja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com