BANDUNG, KOMPAS.com — Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Heri Yusup mengatakan, Indonesia merupakan negara produsen gas besar di dunia. Sayangnya, hampir separuh gas yang diproduksi lapangan di Indonesia diekspor ke luar negeri.
"Produksi gas Indonesia itu tidak ditempatkan dengan baik sejak tahun 1974," kata Heri di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/10/2016).
Heri menuturkan, sebesar 48 persen gas yang diproduksi di Indonesia diekspor ke luar negeri. Artinya, hampir separuhnya tidak digunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik.
Menurut Heri, salah satu penyebabnya adalah ketersediaan infrastruktur gas yang masih minim.
"Infrastruktur gas di Indonesia masih belum mature," kata dia.
Infrastruktur gas ini menjadi kunci utama pemanfaatan gas domestik. Dengan demikian, target bauran energi 2025 yang menempatkan porsi gas sebesar 22 persen pun dapat diwujudkan.
Lantas berapa banyak infrastruktur gas yang dimiliki PGN hingga saat ini?
Heri menyebutkan, sampai saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan infrastruktur pipa gas sepanjang 7.200 kilometer (km).
Rencananya, PGN akan menambah pipa gas sepanjang 1.680 km. Guna mendukung target bauran energi 2025, infrastruktur gas yang diperlukan mencapai 15.000 km.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.