Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sail Selat Karimata 2016, Hutan Durian dan Oesman Sapta Oedang

Kompas.com - 15/10/2016, 18:56 WIB

Saat ini Oesman Sapta menjabat sebagai Wakil Ketua MPR hingga periode 2019. Sebelum menduduki posisi tersebut, dia pernah menduduki posisi puncak di berbagai organisasi dan korporasi.

Kompas.com mencoba bertanya kepada sejumlah orang mengenai bergeliatnya pembangunan di Kayong Utara. Hampir semua menjawab, "Ini karena Pak OSO (Oesman Sapta Oedang)."

Ya, Oesman Sapta Oedang merupakan putra daerah Kayong Utara. Lahir dan dibesarkan di wilayah ini, membuat dia memiliki ikatan yang cukup kuat terhadap kabupaten yang tengah berbenah ini.

Oesman Sapta memiliki banyak bisnis, mulai dari pertambangan, migas, properti, minuman, hingga penyewaan jet pribadi.

Terlepas dari sepak terjangnya di kancah politik nasional, Osman Sapta begitu dihormati di wilayah Kayong Utara.

Beberapa orang mengatakan Oesman Sapta sangat berperan dalam pembentukan wilayah pemekaran baru, Kabupaten Kayong Utara. Tanpa dia, mungkin wilayah ini masih menjadi bagian dari Kabupaten Ketapang, Kalbar hingga saat ini.

Di wilayah ini, Oesman Sapta juga membangun sebuah hotel yang lumayan mewah dan menjadi satu-satunya hotel di Kayong Utara, yakni Hotel Mahkota Kayong. Saat perhelatan acara puncak Sail Selat Karimata 2016, hotel ini menjadi tempat menginap para menteri dan pejabat pemerintahan.

Selain itu, banyak sekali aset tanahnya yang ada di wilayah ini dipakai untuk kepentingan publik, seperti halnya digunakan untuk kantor pemerintahan dan lainnya.

Bahkan pada perhelatan ini, Presiden Joko Widodo meresmikan masjid Oesman Al-Khair yang menjadi ikon Kabupaten Kayong Utara.

Pembangunan masjid seluas 50x50 meter dibiayai dari dana patungan dari Oesman Sapta Oedang, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, dan corporate social responsibility delapan BUMN.

Bagaimanapun, event nasional seperti Sail Selat Karimata 2016 menjadi momentum untuk menggerakkan perekonomian lokal. Tak hanya berhenti pada tataran seremonial, namun harus bisa berkelanjutan.

Karena itu, untuk menggerakkan perekonomian lokal, tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Lebih dari itu, peran swasta juga sangat menentukan untuk menjaga agar perekonomian dan pembangunan di daerah tetap bergerak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com