Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Kapan Kondisi yang Tepat untuk Melakukan "Switching" Reksa Dana?

Kompas.com - 18/10/2016, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

KOMPAS.com - Dalam reksa dana, selain transaksi pembelian (subscription) dan penjualan (redemption)terdapat 1 transaksi lagi yaitu pengalihan (switching).

Switching yaitu mengalihkan investasi dari 1 reksa dana ke reksa dana lainnya. Kapan kondisi yang tepat untuk melakukan switching?

Dewasa ini jumlah reksa dana semakin banyak. Tidak hanya berasal dari manajer investasi baru yang menerbitkan, tetapi juga datangnya dari manajer investasi yang sudah ada tetapi menerbitkan reksa dana baru.

Tujuan penerbitan reksa dana baru bermacam-macam. Ada reksa dana jenis sama tapi strategi investasi dibuat berbeda dengan reksa dana yang sudah tersedia, ada reksa dana yang dibuat khusus untuk dipasarkan melalui agen penjual tertentu, ada pula yang memang berbeda jenis seperti dulunya hanya reksa dana saham, sekarang reksa dana campuran, pendapatan tetap, pasar uang dan syariah.

Per tanggal 16 Oktober 2016, terdapat 1465 reksa dana dari 84 manajer investasi. Berarti rata-rata setiap perusahaan manajer investasi memiliki sekitar 17,4 reksa dana.

Sebagai contoh di Panin Asset Management memiliki 16 reksa dana yang terdiri dari 1 reksa dana pasar uang, 3 reksa dana pendapatan tetap, 1 reksa dana campuran US Dollar, 5 reksa dana campuran, dan 6 reksa dana saham.

Banyaknya jumlah reksa dana dengan kinerja yang bervariasi membuat tren transaksi pengalihan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Namun terkadang definisi pengalihan bisa berbeda antara satu manajer investasi atau agen penjual dengan manajer investasi atau agen penjual lainnya.

Ada yang mendefinisikan bahwa pengalihan adalah transaksi penjualan reksa dana A dan pembelian reksa dana B (menggunakan penjualan A) yang dilakukan bersamaan. Karena dana penjualan baru ditransfer beberapa hari kemudian, maka transaksinya tidak terjadi pada hari yang sama.

Di beberapa agen penjual, pengalihan reksa dana antar MI juga dimungkinkan pada hari yang sama sepanjang bank kustodiannya sama.

Pada Peraturan OJK Nomor 23 /POJK.04/2016 Tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, ketentuan pengalihan reksa dana diperjelas. Berdasarkan pasal 19, transaksi pengalihan hanya dapat dilakukan antara reksa dana yang dikelola manajer investasi yang sama.

Selain itu, perpindahannya dilakukan pada hari yang sama pula dengan ketentuan dana penjualan reksa dana yang lama wajib dipindahkan reksa dana baru maksimal 4 hari kerja berikutnya.

Bisa berpindah pada hari yang sama ataupun tidak, sebenarnya praktek transaksi pengalihan reksa dana sangat umum terjadi di investor reksa dana, terutama yang dipasarkan melalui bank. Hal ini disebabkan karena banyaknya produk yang ditawarkan, agen pemasar menyarankan investor untuk berpindah dari suatu reksa dana yang kinerjanya kurang bagus ke reksa dana yang kinerjanya lebih bagus.

Praktek ini sebenarnya tidak terlalu sehat. Sebab tidak ada jaminan dengan berpindah-pindah reksa dana, kinerjanya akan lebih baik dibandingkan tetap di satu reksa dana dalam jangka panjang.

Selain itu, jika frekuensinya terlalu sering juga akan merugikan dari sisi biaya.

Bagi manajer investasi, transaksi pengalihan yang terlalu sering, dalam jangka waktu pendek, dan jumlahnya besar akan mempengaruhi efektivitas pengelolaan. Sebab, selain dana kelolaan, manajer investasi juga membutuhkan waktu agar strategi investasi bisa menghasilkan. Jika dana keluar masuk dalam jangka waktu pendek, tentu akan membuat strateginya tidak berjalan dengan baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com