Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/10/2016, 11:30 WIB
|
EditorLatief

Tambak garam di Bipolo itu mulai dikembangkan PT Garam sejak Mei 2016 di atas lahan seluas 385 hektar. Panen perdananya diperkirakan berlangsung pada Oktober 2016, dengan produksi tahunan kelak mencapai 40.000 ton sampai 50.000 ton garam industri per tahun.

Investasi untuk proyek itu mencapai Rp 4,5 miliar dan masih akan berlanjut, diperkirakan hingga mencapai Rp 10 miliar. Selain di Kupang, produksi serupa akan dikembangkan pula di Nagekeo dan Ende—juga di NTT—serta di Nusa Tenggara Barat, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi.

Total lahan ditargetkan meluas sampai 8.000 hektar dan produksi tahunannya naik sampai 700.000 ton sampai 800.000 ton per tahun. Harapannya, produksi dari Bipolo dan daerah-daerah lain ini dapat menggantikan pasokan impor, terutama bagi industri makanan minuman.

Menurut Budiono, dari total impor garam pada 2015, sebanyak 1,7 juta ton merupakan garam untuk industri kimia, tepatnya industri chlor-alkali plants (CAP). Lalu, sekitar 350.000 ton sampai 400.000 ton yang lain diperuntukkan bagi industri makanan dan minuman.

Budiono mengakui, Indonesia belum punya garam untuk industri CAP. Padahal, kata dia, proses pengolahan garam untuk mencapai kualitas CAP sebenarnya tidak terlalu sulit, cuma butuh proses pencucian.
 
Deputi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono juga memastikan produksi garam Bipolo memang ditujukan untuk kebutuhan industri, setidaknya industri makanan dan minuman.

"Untuk di tempat ini (Bipolo), garam diolah dan dibersihkan supaya hasil hasilnya menjadi lebih tinggi dan masuk dalam kategori garam untuk industri," kata Agung.

Saat ini fokus produksi garam yang mengarah ke luar Jawa dan Madura, tidak hanya melibatkan PT Garam, tetapi juga perusahaan swasta. Di pesisir Bipolo, lanjut Agung, akan dibangun pula dermaga untuk pengiriman garam ke daerah lain memakai kapal.

Meski demikian, optimisme tetap belum menyebar rata. Terlebih lagi, Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) menyodorkan perhitungan yang berbeda.

Merujuk data pada akhir 2014 dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, AIPGI menyebutkan, produksi garam nasional masih di kisaran 2,2 juta ton per tahun sementara kebutuhan mencapai 3,9 juta ton per tahun. Itu belum spesifik dibagi soal kualifikasi kualitas garam.
 
Menurut Ketua AIPGI Toni Tanduk, lahan garam nasional termasuk yang dikelola PT Garam (Persero) hingga akhir 2015 adalah 25.064 hektar. Di luar itu, ada lahan prospektif seluas 17.190 hektar.
 
"Kalau produktivitas lahan prospektif itu 60 ton per hektar, kemungkinan ada tambahan produksi garam satu juta ton. Kalau 100  ton per hektar (lahan prospektif), ya (baru) ada tambahan 1,7 juta ton," kata Toni, Senin (26/9/2016).
 
(Baca juga: Faisal Basri: Pemerintah Sanggup Sediakan Lahan untuk Jalan Tol, tetapi Susah untuk Tambak Garam Rakyat...)
 
Catatan tambahan, tidak semua lokasi industri yang butuh garam berkualitas tinggi berada di lokasi yang sudah punya sentra garam. Berdekatan pun kadang-kadang tidak.

Kalaupun berdekatan lokasinya, belum tentu kebutuhan garam industri itu terpenuhi dari sentra garam terdekat.

Sekali lagi, asin garam tak hanya bicara panjang garis pantai dan urusan makanan. Karenanya, cerita soal garam nasional bisa jadi masih akan panjang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pentingnya Memilih Anggota Tim Kerja yang Tepat

Pentingnya Memilih Anggota Tim Kerja yang Tepat

Work Smart
Misteri Matinya AC Pesawat Super Air Jet yang Bikin Penumpang Kepanasan

Misteri Matinya AC Pesawat Super Air Jet yang Bikin Penumpang Kepanasan

Whats New
Capex 2023 PGEO Meroket 316 Persen Jadi Rp 3,8 Triliun, Untuk Apa Saja?

Capex 2023 PGEO Meroket 316 Persen Jadi Rp 3,8 Triliun, Untuk Apa Saja?

Whats New
Simak Ketentuan Fasilitas Bebas Bea Masuk untuk Barang Pindahan dari Luar Negeri

Simak Ketentuan Fasilitas Bebas Bea Masuk untuk Barang Pindahan dari Luar Negeri

Spend Smart
Indofood Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S-1, Simak Posisinya

Indofood Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S-1, Simak Posisinya

Whats New
ID Food: Daging Sapi Brasil Telat Datang, Tiba Paling Cepat Mei 2023

ID Food: Daging Sapi Brasil Telat Datang, Tiba Paling Cepat Mei 2023

Whats New
Jalan Tol Masih Jadi Pilihan Favorit Selama Mudik, Ini Saran bagi Pemudik

Jalan Tol Masih Jadi Pilihan Favorit Selama Mudik, Ini Saran bagi Pemudik

Spend Smart
Impor Daging Sapi Brasil Telat, ID Food Tambal dari 2.600 Ton Stok Tahun Lalu

Impor Daging Sapi Brasil Telat, ID Food Tambal dari 2.600 Ton Stok Tahun Lalu

Whats New
Catat, Jadwal Libur Bursa Selama Ramadhan dan Lebaran 2023

Catat, Jadwal Libur Bursa Selama Ramadhan dan Lebaran 2023

Whats New
Hingga 2027, PGEO Siapkan Rp 24,2 Triliun untuk Kembangkan Proyek EBT

Hingga 2027, PGEO Siapkan Rp 24,2 Triliun untuk Kembangkan Proyek EBT

Whats New
PT STA Raih Penghargaan untuk 3 Kategori di Ajang Smart IoT Indonesia 2023

PT STA Raih Penghargaan untuk 3 Kategori di Ajang Smart IoT Indonesia 2023

Whats New
Khusus Ramadhan 2023, Penumpang Boleh Buka Puasa di Dalam KRL

Khusus Ramadhan 2023, Penumpang Boleh Buka Puasa di Dalam KRL

Whats New
Ini Sanksi bagi Produsen yang Naikkan Harga Jual Motor Listrik Bersubsidi Selama Program KBLBB

Ini Sanksi bagi Produsen yang Naikkan Harga Jual Motor Listrik Bersubsidi Selama Program KBLBB

Whats New
Naik, Harga Cabai Rawit Sentuh Rp 100.000 Per Kg

Naik, Harga Cabai Rawit Sentuh Rp 100.000 Per Kg

Whats New
Simak Peraturan Membatalkan Puasa di MRT Jakarta

Simak Peraturan Membatalkan Puasa di MRT Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+