Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Penting untuk Tidak Menunda-nunda Investasi

Kompas.com - 22/10/2016, 09:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk tujuan masa depan yang lebih cerah dan persiapan hari tua, anda perlu melakukan investasi.

Bayangkan kekayaan Anda lima tahun ke depan, jika Anda menghabiskan pendapatan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi semata. Yang akan Anda dapati nantinya adalah kekayaan yang stagnan dan cenderung lebih rendah.

Untuk itu, diperlukan pengelolaan dan inovasi keuangan dengan baik, salah satu caranya adalah dengan investasi.

Investasi harus dilakukan sedini mungkin dan secepatnya; ketersediaan produk investasi dengan modal minimal memungkinkan Anda untuk berinvestasi sejak dini. Investasi sejak dini penting untuk dapat memperoleh masa depan yang lebih baik.

Bagi Anda yang selalu menunda investasi dengan alasan kurang dana, kebutuhan pokok yang masih belum terpenuhi, waktu yang tidak tepat, simaklah tiga alasan penting untuk menghentikan keraguan tersebut dan mulai berinvestasi secepatnya.

1. Inflasi

Inflasi secara umum diartikan sebagai keadaan atau proses dimana harga barang secara umum meningkat secara terus menerus (continue) karena mekanisme pasar atau dengan kata lain terjadi penurunan nilai uang di dalam negeri.

Tingkat inflasi yang terus naik setiap tahunnya tidak dapat diimbangi oleh kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan yang tidak sebanding dengan peningkatan inflasi dapat membuat anda kesulitan memenuhi kebutuhan pokok.

Sebagai contoh, inflasi dapat berdampak pada naiknya harga BBM yang mengakibatkan harga kebutuhan ikut meningkat walaupun tingkat penghasilan tetap berada pada level yang sama.

Tingkat inflasi juga membuat menabung di bank menjadi percuma, karena nilai mata uang menurun dipengaruhi inflasi. Penurunan nilai mata uang akibat inflasi mengakibatkan uang yang kita tabung dengan tujuan meningkatkan kekayaan malah berdampak sebaliknya.

Bunga tabungan yang diberikan bank juga tidak cukup untuk mengimbangi penurunan nilai mata uang tersebut. Oleh karena itu, investasi sangat penting untuk mengamankan aset agar kebal terhadap peningkatan inflasi. Semakin cepat Anda melakukan investasi, semakin cepat Anda akan terhindar dari dampak inflasi.

2. Biaya investasi yang meningkat

Biaya investasi meningkat seiring dengan jangka investasi yang lebih pendek, sebagai contoh, jika Anda memilih untuk berinvestasi dana pensiun. Jika Anda memulai investasi pada umur 25 tahun Anda akan membayar cicilan bulanan lebih murah dibandingkan memulai investasi pada umur 35 tahun.

Dengan tujuan yang sama (Anda menginginkan pencairan dana pada usia pensiun yaitu 55 tahun dengan dana pensiun Rp 5 miliar), masa investasi 30 tahun hanya mengharuskan Anda membayar Rp 500.000 per bulan dan masa investasi 20 tahun mengharuskan Anda membayar Rp 1 juta per bulan.

Kasus lain peningkatan biaya investasi adalah ketika Anda saat ini memiliki cukup dana untuk membeli dua bangunan rumah, lima tahun kemudian, dana tersebut mungkin menjadi tidak cukup untuk membeli 2 bangunan rumah dengan tipe dan luas yang sama karena nilai jual rumah yang meningkat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com