Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Miris, Penyelundupan Benih Lobster Melalui Kargo Penumpang

Kompas.com - 26/10/2016, 15:35 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai cara dilakukan para penyelundup untuk meraup keuntungan berlimpah tanpa memikirkan risiko yang akan ditimbulkan. Salah satu contohnya, penyelundup yang mencoba mengirim benih lobster ke Singapura dan Vietnam melalui kargo penumpang biasa.

Melihat realita tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati merasa prihatin akan apa yang terjadi di industri perikanan Indonesia khususnya.

"Ini suatu keprihatinan dan suatu perhatian untuk kita semua, karena modus operandinya penyelundupan benih lobster bisa dilakukan melalui kargo penumpang biasa,"  ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (26/10/2016).

"Ini menggambarkan sangat peliknya urusan untuk menjaga seluruh perbatasan kita dari illegal fishing melalui pencurian ikan di laut atau penyelundupan seperti ini."

Dengan realita yang ada, Sri Mulyani pun mengaku terus merapatkan barisan jajarannya untuk turut serta menjaga sumber daya alam yang berasal dari laut Indonesia.

"Kami dari Kementerian Keuangan melalui Direktorat Bea dan Cukai telah dan terus menerus akan melakukan kerja sama yang makin erat dengan jajaran Polri serta jajaran penegak hukum lainnya juga dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk bisa menjaga perairan kita dari berbagai ancaman penyelundupan keluar maupun kedalam," terang Sri Mulyani.

Selain merapatkan barisan jajarannya, bentuk keseriusan Sri Mulyani dalam menjaga aksi penyelundupan selanjutnya, pihaknya selalu meminta laporan dari direktorat bea dan cukai yang dibantu pihak kepolisian untuk terus memonitor potensi-potensi illegal fishing.

"Saya terus menerus melakukan monitor dan mendapatkan laporan dari bea cukai dan seluruh aparat kami di semua pos, sering kali melakukan penindakan barang-barang penyelundupan itu baik dari sisi perikanan kelautan maupun barang-barang yang dilarang secara hukum baik keluar maupun masuk," ucap Sri Mulyani.

Dengan upayanya membantu Kementerian Kelautan dan Perikanan serta aparat penegak hukum dalam menangani illegal fishing, dirinya berharap pemanfaatan sumber daya alam yang berasal dari laut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia secara optimal dan tidak melanggar hukum.

"Sekali lagi saya mau memberikan dukungan yang terus dan kuat, dan saya memberikan selamat kepada ibu Susi yang terus menerus memiliki komitmen yang kuat untuk terus menjaga laut dan ikan kita, sehingga kita mampu memanfaatkannya dengan baik menjaga kelestariannya untuk generasi yang akan datang, karena laut sebetulnya tempat yang paling strategis," tandas Sri Mulyani.

Kompas TV Memberantas Illegal Fishing- Satu Meja Eps 128 Bagian 3

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com