Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Diminta Tidak Lagi Pangkas Anggaran di Tengah Jalan

Kompas.com - 26/10/2016, 21:28 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai PDI Perjuangan meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak lagi melakukan penghematan atau pemangkasan anggaran pada 2017 nanti.

Permintaan itu merupakan pandangan akhir mini fraksi terkait Anggaran Penerimaan  dan Belanja Negara (APBN) 2017.

"Penghematan anggaran dengan alasan tidak tercapainya target pajak tidak boleh terjadi lagi pada tahun 2017," ujar Ketua Banggar Kahar Muzakir saat membacakan pandangan Fraksi PDIP di Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Menurut Fraksi PDIP, pemangkasan atau pemotongan anggaran menganggu kinerja kementerian dan lembaga.

Sebab program-program kementerian dan lembaga sudah disusun berdasarkan anggaran yang ditetapkan sebelumnya.

Oleh karena itu, Fraksi PDIP meminta agar APBN 2017 bisa memberikan kepastian kepada semua stakeholder ekonomi terkait alokasi anggarannya.

Selain itu, realisasi penerimaan pajak juga diharapkan lebih baik pada 2017 nanti. Hal itu menyusul kesuksesan program pengampunan pajak atau tax amnesty pada periode pertama lalu.

"Pencapaian tax amnesty periode pertama yang menghasilkan 14.135 Wajib Pajak (WP) baru menjadi dasar perluasan tax base sehingga pada tahun 2017 realisasi pajak diharapkan di atas target yang telah ditetapkan," kata Kahar.

Seperti diketahui, pemerintah memangkas anggaran dalam APBNP 2016 sebesar Rp 137,6 triliun.

Pemangkasan anggaran itu terdiri dari penghematan pemerintah sebesar Rp 64,7 triliun, transfer ke daerah Rp 70,1 triliun, dan dana desa sebesar Rp 2,8 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com