Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2016, 20:56 WIB
Ari Prasetyo

Penulis

Secara sederhana, ada tiga kategori tekanan gas bumi dalam jaringan pipa ini. Untuk pemakaian rumah tangga—yang umumnya dipakai menyalakan kompor—tekanan gas tak akan lebih dari 100 milibar.

Tekanan gas di bawah 100 milibar secara teknis masuk kategori tekanan rendah. Segmen pelanggan komersial pun rata-rata masih menggunakan gas dari kategori tekanan ini.

Adapun kategori tekanan menengah—di atas 100 milibar hingga 4 bar—dan tekanan tinggi—di atas 4 bar—biasanya dipakai di segmen industri. Hal ini terkait kebutuhan energi—misalnya daya bakar spontan dan kalori—dari jenis industri itu sendiri.

"Kami juga memberikan aroma, agar gas yang aslinya tak berwarna dan tak berbau ini bisa gampang terdeteksi seandainya ada kebocoran," ungkap Maruly di MR/S Sunyaragi, Cirebon.

Khusus untuk pelanggan rumah tangga, Maruly menyampaikan pula, tak perlu khawatir akan ada ledakan kalaupun sampai terjadi kebocoran gas bumi dari jaringan PGN.

Selain berat jenis yang lebih tinggi daripada udara sekitar, gas dengan tekanan rendah itu juga paling banter hanya memunculkan nyala api bila terpantik.

Meski begitu, buat jaga-jaga, sebaiknya lokasi pemakaian gas memiliki ventilasi dekat permukaan tanah. Misalnya, ada jarak antara pintu dan lantai.

Jangan pernah lupa pula, lanjut Maruly, pelanggan diminta segera melapor ke PGN lewat layanan 24 jam yang tersedia, bila ada kondisi mencurigakan dari selang atau jaringan gas.

Ledakan terkait gas, ujar Maruly, hanya mungkin terjadi ketika zat tersebut terperangkap di ruang sempit yang tertutup dan pada posisi tekanan tinggi.

“Pada kondisi normal, jaringan pipa distribusi dioperasikan pada tekanan yang sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan (pelanggan). Dari MR/S, tekanan akan dijaga agar konstan,” kata Maruly.


Adapun penyebab gas bocor bisa bermacam-macam. Di pemakaian rumah tangga, yang paling mungkin adalah pada selang. Langkah pertama saat kebocoran terjadi, sebut Maruly, adalah tutup keran gas yang terpasang di setiap rumah pelanggan.

Risiko kebocoran juga dapat terjadi pada jaringan pipa gas, terlebih di area yang dekat dengan beragam aktivitas masyarakat. Salah satu pemantauan yang dilakukan tim "leak survey" adalah memastikan tak ada kegiatan masyarakat yang bisa mengganggu atau merusak jaringan pipa ini.

(Baca juga: Dari Dikira Cari Pokemon sampai Dikejar Anjing, Lika-liku Profesi Ini...)

"Misalnya ada proyek pembangunan, petugas kami akan berjaga ketika pekerjaan berada di sekitar jaringan pipa," sebut Maruly.

Tim cepat tanggap pun akan segera datang, imbuh Maruly, bila di suatu lokasi terjadi gangguan atau kerusakan pipa, baik karena faktor kondisi pipa maupun eksternal seperti pekerjaan pembangunan itu.

“Kalau ada gangguan atau kerusakan jaringan penyaluran gas, akan terpantau pula di MR/S," ungkap Maruly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com