KOMPAS.com - Bank Mayora akan melakukan sinergi dengan induknya, Grup Mayora, untuk menjalankan Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adalah Direktur Bisnis Bank Mayora Jap Chin Phing yang mengatakan hal itu pada Sabtu (29/10/2016), pekan lalu, saat meresmikan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Galuh Mas di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. (Baca: Bank Mayora Perluas Ekspansi ke Karawang)
Lebih lanjut, Jap Chin Ping menerangkan bahwa Grup Mayora yang mayoritas berbisnis di sektor makanan dan minuman, sampai sekarang, mempunyai sekitar 250.000 mitra gerai ritel (retailer outlet) atau disebut juga jaringan distribusi di seluruh Indonesia. "Merekalah yang akan menjadi agen Laku Pandai Bank Mayora," tuturnya.
Sampai kini, Bank Mayora masih dalam proses bersama OJK untuk bisa menjadi bank penyelenggara Laku Pandai. "Paling cepat akhir tahun ini," kata Jap Chin Phing. (Baca: Buka KCP Baru di Karawang, Ini Sasaran Bank Mayora)
Laku Pandai merupakan program OJK untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain sebagai agen bank. Laku Pandai pun didukung penggunaan sarana teknologi informasi.
Menurut laman ojk.go.id, Laku Pandai dicanangkan sejak Juni 2015. Awalnya, ada enam bank umum (BU) konvensional yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, BTPN, dan BCA yang menjadi penyelenggara Laku Pandai. Sampai dengan Juni 2016, sudah ada 12 BU konvensional dan 1 BU syariah yakni BRI Syariah menjadi penyelenggara.
Sementara itu, dalam laporan kuartal III-2016, Bank Mayora mencatat laba bersih Rp 41,47 miliar. Pencapaian ini adalah pertumbuhan 37,34 persen jika dibandingkan pencapaian pada tahun lalu di periode sama.
Selanjutnya, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga kuartal III tahun ini berhasil menembus angka Rp 3,78 triliun ketimbang Rp 3,68 triliun pada kuartal III-2015.
Di samping itu, bank yang menjadi bagian dari Grup Mayora ini juga mengalami kenaikan penyaluran kredit sebesar 12,60 persen menjadi Rp3,39 triliun. Lalu, rasio kredit macet (NPL) tercatat 1,74 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.