Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2016, 22:24 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


Terkadang, komplain juga datang karena imbas dari debu yang berterbangan ke rumah-rumah warga, juga suara dari alat-alat berat yang digunakan.

Kompas.com pun sempat berbincang dengan Muhammad Habibi (36), salah satu pemilik usaha kecil yang berlokasi berada di sekitar kawasan pekerjaan jaringan PGN. Dia mengaku pendapatannya berkurang selama ada pembangunan proyek tersebut.


“Biasanya (jalanan) jadi macet panjang. Lalu orang tidak akan tahan dengan debunya. Sudah begitu, sejak ada galian itu pula, listrik sering mati atau putus. Gak bisa apa-apa (kalau sudah begitu). Bengkel ditutup saja,” ujar dia yang ditemui Kompas.com, pada hari yang sama.

Habibi berharap proyek itu cepat rampung agar jalur itu bisa dilewati dengan normal. Harapannya, pelanggannya pun berdatangan lagi. 

“Kalau sudah normal, mudah-mudahan rezeki kembali lancar,” harapnya.

Hal sama juga dirasakan Didi (25), pedagang buah di area yang sama. Namun, kata Didi, keberadaan pekerjaan PGN itu tak selamanya merugikan.


“Kadang sepi sekali karena banyak debu dan orang enggak mau beli. Akan tetapi kalau macet suka ada saja yang mampir tidak sengaja beli,” ujar Didi.

Lagi pula, imbuh Didi, pemilik usaha seperti dirinya di sekitar lokasi pekerjaan tersebut juga mendapat sejumlah nominal untuk "kerugian" yang mungkin dialami selama proyek berlangsung.

Adapun terkait imbas pekerjaan ke arus lalu lintas, kata Widi, jeda penghentian pekerjaan pada jam sibuk merupakan solusinya.

Proyek GLT

Proyek yang sempat disinggahi Kompas.com ini ditargetkan selesai pada akhir 2016. “Ini pembangunan lanjutan setelah pemasangan pipa Mojokerto-Jombang sepanjang 27 kilometer selesai pada Juni 2016,” tutur Widi.

Proyek ini, lanjut dia, akan memasang pipa sepanjang 11,5 kilometer. Saat dijumpai Kompas.com, pekerjaan sudah menyelesaikan jalur sepanjang 5 kilometer.


Dari data yang didapatkan dari PGN, jalur pipa gas GLT akan memiliki panjang total 141 kilometer. Setelah terpasang, akan ada aliran gas hingga volume 185 MMSCFD yang targetnya siap berfungsi pada Maret 2017.

GLT merupakan bagian dari pengembangan pelanggan pengguna gas alam melalui jaringan PGN di Jawa Timur, sekaligus bagian dari jalur koneksi pipa gas antara Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sebagai catatan, hingga triwulan I/2016, pelanggan gas bumi PGN di Jawa Timur terdata 454 industri, 212 usaha komersial dan usaha kecil, serta 20.111 pelanggan rumah tangga.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com