JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyampaikan telah meng-upgrade beberapa mesin anjungan tunai mandiri (ATM) sehingga bisa membaca kartu ATM/debet magnetic sekaligus yang ber-chip.
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia telah memutuskan migrasi kartu ATM/debet magnetic ke chip paling lambat 2022.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pada prinsipnya BCA siap melakukan migrasi. Namun, dibutuhkan masa transisi.
"Karena seperti debet card BCA, saat ini mungkin sudah ada 15 jutaan. Untuk menukar kartu 15 juta itu bukan pekerjaan yang ringan," kata Jahja di Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Selama masa transisi itu, kedua sistem baik magnetic maupun chip harus bisa berjalan. Artinya, kata Jahja, mesin ATM harus bisa membaca magnetic dan chip.
Meyakinkan orang untuk menukarkan kartunya dengan yang baru dan ber-chip juga bukan perkara mudah.
"Kayak PIN aja coba. Mau gunakan PIN aja setengah mati usaha kami mendorong. Ayo pakai PIN, pakai PIN, pakai PIN. Padahal, lebih aman jauh daripada pakai tanda tangan," kata Jahja.
Beberapa nasabah, kata dia, mungkin merasa lebih nyaman apabila menggunakan tanda tangan daripada PIN.
Padahal, dari sisi keamanan, PIN jauh lebih aman. "Sama seperti ini, ditukarkan ke chip, dilemanya adalah bagaimana orang mau menukar menjadi chip," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.