Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan ke "Chip", Bos BCA Sebut Butuh Waktu Tukar 15 Juta Kartu ATM

Kompas.com - 02/11/2016, 18:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyampaikan telah meng-upgrade beberapa mesin anjungan tunai mandiri (ATM) sehingga bisa membaca kartu ATM/debet magnetic sekaligus yang ber-chip.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia telah memutuskan migrasi kartu ATM/debet magnetic ke chip paling lambat 2022.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pada prinsipnya BCA siap melakukan migrasi. Namun, dibutuhkan masa transisi.

"Karena seperti debet card BCA, saat ini mungkin sudah ada 15 jutaan. Untuk menukar kartu 15 juta itu bukan pekerjaan yang ringan," kata Jahja di Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Selama masa transisi itu, kedua sistem baik magnetic maupun chip harus bisa berjalan. Artinya, kata Jahja, mesin ATM harus bisa membaca magnetic dan chip.

Meyakinkan orang untuk menukarkan kartunya dengan yang baru dan ber-chip juga bukan perkara mudah.

"Kayak PIN aja coba. Mau gunakan PIN aja setengah mati usaha kami mendorong. Ayo pakai PIN, pakai PIN, pakai PIN. Padahal, lebih aman jauh daripada pakai tanda tangan," kata Jahja.

Beberapa nasabah, kata dia, mungkin merasa lebih nyaman apabila menggunakan tanda tangan daripada PIN.

Padahal, dari sisi keamanan, PIN jauh lebih aman. "Sama seperti ini, ditukarkan ke chip, dilemanya adalah bagaimana orang mau menukar menjadi chip," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com