JAKARTA, KOMPAS.com - Ketimpangan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di berbagai pelosok Indonesia menimbulkan reaksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden yang mengetahui realita tersebut lantas menginstruksikan PT Pertamina (Persero) untuk melakukan pemantauan dan pengendalian harga BBM di setiap daerah agar terjadi keseragaman harga.
Menanggapi instruksi Presiden, Pertamina pun melakukan koordinasi dengan berbagai jajarannya baik di pusat dan daerah untuk mengkontrol keseragaman harga BBM di pelosok Indonesia.
"Saya harus berterima kasih dengan Pertamina yang menjalankan program BBM satu harga, yang tercapai setelah 70 tahun merdeka. Kita bisa berikan masyarakat Papua dan Kalimantan harga BBM yang sama di seluruh pelosok Indonesia," ujar Menteri BUMN, Rini Soemarno usai menghadiri acara Forum BUMN yang digagas Harian Kompas di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Rini mengaku tak masalah jika Pertamina harus merugi lantaran menjalankan program BBM satu harga ini. Apalagi, tahun ini BUMN minyak dan gas tersebut sudah mendapatkan untung yang cukup besar.
"Biarpun sedikit rugi, tak apa, karena Pertamina tahun ini untungnya banyak. Jadi rugi sedikit untuk kepentingan rakyat enggak apa-apa," ucap Rini.
Karena itu Rini menegaskan, BUMN harus untung agar bisa membantu rakyat Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.