Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekraf: IWIC Lahirkan Technopreneur Muda Bertalenta Global

Kompas.com - 03/11/2016, 21:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai ajang Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest ke-10 (IWIC 10) akan melahirkan technopreneur muda bertalenta global.

Hal ini patut didukung karena menjadi kesempatan emas bagi generasi muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di pentas global, sekaligus menciptakan aplikasi berkualitas untuk bangsa dan masyarakat Indonesia.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyambut baik acara IWIC ke-10 yang bertujuan melahirkan technopreneur muda yang mampu bersaing di pentas global.

"Kami berharap pesertanya akan tambah banyak lagi tahun depan hingga 7.000 peserta. Tahun ini ada 3.500 peserta, termasuk dari mancanegara seperti Jepang, Filipina, dan Kamboja," ujar Triawan melalui keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Kamis (3/11/2016).

Melalui ajang IWIC 10, Indosat Ooredoo kembali melahirkan investor muda berbakat dalam bidang aplikasi mobile.

Tidak hanya technopreneur muda dari Indonesia, namun juga technopreneur muda dari beberapa negara yang mengikuti ajang IWIC 10 yang mulai tahun ini go global ke berbagai negara.

Sebanyak 34 peserta menjadi juara pada IWIC 10 dari total 3.592 proposal yang diterima, baik itu ide maupun aplikasi yang berasal dari Indonesia dan peserta global seperti Jepang dan Myanmar.

Pada penyelenggaraan yang ke-10 ini, Indosat Ooredoo telah membawa kompetisi IWIC ke pentas global dengan mengajak para generasi muda Indonesia berkompetisi dengan developer di tingkat global dengan tema change the world.

"Kami berharap hal ini akan dapat meningkatkan daya saing talenta lokal agar mampu bersaing di tingkat global,"ujar Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli.

Sebagai rangkaian Grand Final IWIC-10, para finalis juga mengikuti developer conference, sebuah diskusi panel yang dapat diikuti oleh para pelajar dan developer dengan topik bahasan yang menarik terkait dunia digital dengan menghadirkan para ahli sebagai narasumber.

Selain itu, finalis mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan karyanya di depan para investor melalui sesi smart pitching dengan tujuan sebagai ajang penggalangan dana untuk pengembangan ide-ide serta karya yang sudah diciptakan.

Indosat Ooredoo berharap IWIC akan terus berkembang demi mewujudkan program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.

"Kami yakin IWIC akan mampu menjadi salah satu langkah awal bagi generasi muda dalam pengembangan ide-ide terkait dunia digital agar mampu memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Alex.

Sejak diluncurkan pada April 2016 lalu, jumlah proposal yang masuk meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun lalu IWIC menerima 3.173 proposal, 1.738 proposal pada 2014, dan 667 proposal di tahun 2013. Adapun total proposal ide yang telah diterima IWIC selama 10 tahun mencapai 10.703.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com