Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/11/2016, 13:04 WIB
|
EditorAprillia Ika

NEW YORK, KOMPAS.com - CEO jaringan gerai kopi global Starbucks Howard Schultz selama ini secara terang-terangan memberikan dukungannya pada kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton.

Akan tetapi, dalam surat yang ditulisnya, Howard menunjukkan bahwa ia tidak memaksa para pegawainya untuk memilih salah satu kandidat tertentu.

Schultz menulis bahwa ia merasa sedikit cemas tentang pemilu presiden yang akan digelar Selasa (8/11/2016) esok waktu setempat.

Ia pun meminta para pegawainya untuk saling berbagai kebaikan, kerendahan hati, empati, dan kasih sayang.

"Mari kita menjunjung tinggi nilai-nilai universal untuk saling menghargai, menolak untuk mengizinkan adanya kebencian ditebarkan di program televisi, keburukan politik kita, dan kurangnya panutan politik bagi anak-anak kita untuk mendefinisikan kita dan mendikte kita dalam memperlakukan orang lain," tulis Schultz seperti dikutip dari CNN Money, Senin (7/11/2016).

Schultz sendiri menyatakan dirinya pendukung Partai Demokrat sepanjang hayat. Ia menyatakan dukungannya untuk Clinton dalam sebuah wawancara pada bulan September lalu, serta sebelumnya mendukung Presiden Barack Obama pada pilpres 2008 dan 2012.

Rekaman data online menunjukkan bahwa Schultz hanya memberikan donasi kepada kandidat-kandidat Partai Demokrat, kecuali pada akhir tahun 1990-an ketika ia memberi donasi kepada Senator Partai Republik John McCain.

Ia pun tidak menutup kemungkinan dirinya maju ke kancah pemilihan presiden, meski ia menyatakan belum saatnya. Baru-baru ini Starbucks meluncurkan inisiatif baru untuk menangkal sinisme yang mewarnai tataran nasional AS.

Starbucks pun merilis rangkaian video dam cerita bertajuk Upstanders yang fokus pada peristiwa humanisme di AS. Pekan lalu, Starbucks pun meluncurkan gelas edisi terbatas berwarna hijau bertajuk "unity" atau kebhinekaan di gerai-gerainya di AW.

"Layaknya menggambar banyak wajah dengan satu garis tunggal yang tak terputus pada gelas hijau unity tahun ini, kita semua bertaut," ungkap Schultz. 

Kompas TV Mengenal Sosok Capres AS Hillary Clinton

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+