Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04 Persen di Kuartal III 2016

Kompas.com - 07/11/2016, 13:21 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2016 tercatat sebesar 5,02 persen. Sehingga, jika dilihat secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi sampai dengan kuartal III 2016 telah mencapai 5,04 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi naiknya ekonomi Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Pertama, di kuartal III 2016 terjadi peningkatan penjualan mobil secara wholesale (penjualan sampai tingkat dealer) mencapai 251.340 unit atau tumbuh 5,08 persen (year on year/YoY).

"Peningkatan penjualan mobil menjadi salah satu penyumbang angka pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin (7/11/2016).

Kedua, adanya peningkatan produksi semen di kuartal III 2016 sebesar 14,81 juta ton, atau naik 5,22 persen (YoY). Ketiga, adanya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisma) yang datang ke Indonesia selama kuartal III mencapai 3,07 juta kunjungan atau naik 13,36 persen (YoY).

Keempat, menguatnya permintaan masyarakat yang diindikasikan dari penjualan ritel yang tumbuh 11,89 persen (YoY) di kuartal III 2016, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu 7,19 persen (YoY).

Kelima, pertumbuhan permintaan kredit baru, penyaluran dana pihak ketiga, pertumbuhan industri jasa keuangan dan asuransi menjadi pendorong peningkatan ekonomi Indonesia.

Belum Kuat

Bank Indonesia (BI) sebelumnya menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2016 cenderung tidak sekuat perkiraan sebelumnya. Konsumsi terindikasi membaik, meskipun masih terbatas.

Di sisi lain, perbaikan investasi swasta, khususnya nonbangunan, diperkirakan masih belum kuat, sejalan dengan kapasitas produksi terpasang yang masih cukup besar.

Bank sentral memandang stimulus fiskal diperkirakan masih terbatas. Hal ini sejalan dengan penyesuaian belanja pemerintah pada semester II 2016.

Dari sisi eksternal, masih lemahnya ekonomi dan perdagangan dunia mengakibatkan perbaikan ekspor riil masih tertahan, meski harga beberapa komoditas ekspor mulai membaik.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2016 diperkirakan cenderung mendekati batas bawah kisaran 4,9 sampai 5,3 persen secara tahunan (yoy).

Kompas TV Bank Dunia Optimis Dengan Ekonomi RI 2017

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com