Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir Datar, Sektor Finansial Naik

Kompas.com - 15/11/2016, 06:04 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup dengan sedikit perubahan pada perdagangan Senin waktu setempat, atau Selasa waktu Indonesia. Sebelumnya, Wall Street mengalami kenaikan dramatis seminggu sebelumnya.

Pada perdagangan saham Senin, sektor teknologi mengalami penurunan, namun kenaikan di sektor keuangan mampu menyeimbangkan penurunan tersebut.

Setelah perdagangan yang berjalan lambat, indeks Dow ditutup pada rekor kenaikan tertinggi, sedangkan indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq Composite ditutup turun tipis.

"Saya pikir saat ini semua pihak mencoba mengambil sedikit keuntungan dari reli luar biasa pasca-pilpres di pekan lalu," kata Mark Luschini,  chief investment strategist di Janney Montgomery Scott di Philadelphia.

Indeks Nasdaq yang banyak memuat saham teknologi tertekan sejak pilpres AS pada 8 November lalu, seiring para investor lebih memilih menggelontorkan uang ke sektor keuangan, industri dan energi, yang akan mendapatkan keuntungan di bawah pemerintahan baru Presiden Donald Trump.

Indeks keuangan naik 2,3 persen, dengan saham bank yang naik tajam yakni Bank of America dan JPMorgan. Indeks ini sudah naik 10,8 persen sejak pilpres dan harapan deregulasi serta kenaikan suku bunga acuan.

Indeks teknologi di S&P ditutup turun 1,7 persen, sebagai lokomotif penurunan. Indeks ini sudah turun 3 perseb sejak pilpres.

Saham Apple turun 2,5 persen dan memberatkan keseluruhan indeks Nasdaq dan S&P 500, diikuti rontoknya saham Facebook dan Microsoft.

Valuasi saham teknologi yang bersinar beberapa tahun ini tidak lagi menarik perhatian investor, yang mengalihkan uangnya ke sejumlah sektor seprti perbankan, yang valuasinya lebih murah namun akan mendapatkan keuntungan dari naiknya suku bung acuan.

Hal itu ditegaskan oleh Kim Forrest, senior equity research analyst di Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh.

Selain itu, investor juga melihat saham teknologi tidak lagi menarik jika nanti Presiden Trump menunaikan janji kampanyenya untuk meninjau ulang regulasi di kesehatan dan sektor keuangan untuk mendorong pembelanjaan negara di infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

"Jika pertumbuhan semakin sering dan tersedia, kami akan melihat kesinambungan rotasi ke valuasi yang lebih murah, dan lebih banyak siklus bisnis dan berakhirnya era valuasi tinggi saham-saham teknologi," kata  James Abate, chief investment officer di Centre Asset Management di New York.

Indeks Dow Jones ditutup turun 21,03 poin atau turun 0,11 persen ke level 18.868,69. Indeks S&P 500 turun 0,25 poin atau turun 0,01 persen ke level 2.164,2 dan indeks Nasdaq Composite turun 18,72 poin atau turun 0,36 persen ke level 5.218,40.

Kompas TV Trump Menang, Pasar Saham Asia Respon Negatif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com