LONDON, KOMPAS.com — Imbas keluarnya Inggris dari Uni Eropa dinilai mulai terasa secara perlahan.
Sepertiga pemimpin bisnis Inggris menyatakan, mereka telah menunda atau membatalkan investasi mereka sehingga membuat proyek-proyek senilai 65,5 miliar poundsterling atau 82 miliar dollar AS terancam gagal.
Menurut sebuah survei senior eksekutif yang dilakukan Hitachi Capital dan Center for Economics and Business Research, lebih dari 40 persen perusahaan skala menengah dan besar telah meninggalkan investasi karena Brexit.
Hal ini juga terjadi pada 23 persen perusahaan yang skalanya lebih kecil karena bisnis mereka di luar negeri cenderung lebih kecil pula.
Penurunan nilai tukar poundsterling yang tajam merupakan alasan utama para pengusaha mempertimbangkan kembali investasi mereka.
Poundsterling telah melemah 15 persen terhadap dollar AS pasca-referendum Uni Eropa, yang akhirnya menekan perusahaan-perusahaan yang menjual produk mereka di Inggris, tetapi meraup laba dalam mata uang lain.
Mengutip CNN Money, Selasa (15/11/2016), survei tersebut menunjukkan pula bahwa kegiatan bisnis di Inggris cemas dengan akses perdagangan menuju Eropa pada masa mendatang.
Kalangan usaha juga mencemaskan ketidakpastian terkait kekuatan ekonomi Inggris pasca-Brexit. Industri teknologi dan telekomunikasi adalah yang paling sensitif terhadap efek referendum Brexit.
Lebih dari 40 persen bisnis di kedua sektor tersebut menyatakan mempertimbangkan kembali investasi mereka. Adapun industri perhotelan dan hiburan cenderung tidak terlalu berdampak.
Pasalnya, pelemahan poundsterling berarti membuat lebih banyak warga Inggris berlibur di dalam negeri saja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.