Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Keuntungan Bunga "Flat" dan "Floating" untuk KPR?

Kompas.com - 15/11/2016, 12:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sangat penting untuk kita yang hendak memilih pembiayaan rumah dengan KPR, untuk mengetahui detail perhitungan KPR agar tidak salah dalam mengambil keputusan.

Yang sering menjadi fokus dalam KPR adalah terkait bunga yang memberikan keuntungan dalam fasilitas KPR.

sebagian orang memanfaatkan KPR sebagai alternatif dana yang kurang jika harus membeli rumah secara cash.

Tidak bisa dipungkiri jika bunga KPR memang cukup tinggi, dan akan terus naik setiap tahunnya. Yang perlu Anda ketahui, dalam KPR ada dua jenis suku bunga, yaitu bunga flat dan bunga floating.

Pernahkan terpikir oleh Anda sebenarnya jenis suku bunga mana yang bisa memberikan keuntungan lebih?

Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai suku bunga flat dan suku bunga floating, berikut ulasannya:

1.    Suku Bunga Flat

Suku bunga flat ini adalah bunga KPR yang sistem perhitungannya mengacu pada pokok utang di awal pembayaran.

Pada sistem bunga ini, antara porsi dan pokok yang ada dalam angsuran bulanannya akan tetap sama, tidak berubah-ubah hingga jangka waktu pinjamanya selesai.

Keuntungannya, dengan tingkat bunga yang tetap, maka keuntungan yang kita dapat sebagai nasabahnya adalah adanya kepastian nominal angsuran yang harus dibayar. Angsurannya akan berjumlah sama dari bulan ke bulan hingga akhir masa kredit.

Selain itu, jika seandainya nasabah memiliki cukup uang dan melunaskan cicilan di tengah masa pinjamannya, Nasabah tidak akan dikenakan biaya penalti yang bisa jadi cukup besar. Anda yang tidak ingin terlalu mengambil risiko, cocok memilih bunga KPR ini.

Kelemahannya,  di balik keunggulannya, sistem bunga flat ini memiliki kelemahan, yaitu nilai angsurannya sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan suku bunga floating.

Kelemahan lainnya adalah saat terjadi penurunan suku bunga, nasabah tidak bisa ikut merasakan keuntungan dari turunnya tingkat suku bunga tersebut.

2.    Suku Bunga Floating

Suku bunga yang satu ini merupakan kebalikan dari suku bunga flat, yaitu tingkat suku bunganya tidak tetap karena tergantung suku bunga di pasar. Adanya pergerakan suku bunga di pasaran, akan berpengaruh pada jenis suku bunga floating.

Keunggulan sekaligus kelemahannya yakni jika suku bunga di pasaran sedang naik, maka bunga kredit floating juga akan naik, begitu juga sebaliknya.

Misalnya di awal suku bunga yang telah disepakati adalah sebesar 12 persen, maka selama jangka waktu kredit, suku bunga bisa turun menjadi 10 persen atau bahkan naik menjadi 15 persen.

Risiko yang ditanggung nasabah adalah, pembayaran cicilan KPR bulanannya akan berbeda-beda tergantung dari suku bunga terkait.

Teliti Sebelum Memutuskan Bunga KPR yang Anda Pilih

Anda harus benar-benar mengerti dengan kondisi keuangan diri sendiri. hindari terjadinya kesalahpahaman dalam memenuhi pembayaran pokok dan juga bunga kredit bank.

Jangan memaksakan memilih suku bunga yang relatif tinggi, jika memang keadaan keuangan Anda belum maksimal. Teliti terlebih dulu sebelum mengambil KPR.

Kompas TV BTN Turunkan Bunga KPR Hingga "Single Digit"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com