Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Seluler Indosat Ooredoo Tumbuh "Double Digit"

Kompas.com - 17/11/2016, 15:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indosat Ooredoo mencatatkan pertumbuhan bisnis seluler hingga 11,9 persen year on year (YoY) pada kuartal III 2016. Pertumbuhan seluler double digit ini disebabkan peningkatan pendapatan data, telepon, SMS, dan VAS, meski ada penurunan pendapatan interkoneksi.

Berdasarkan keterangan perusahaan ke Kompas.com, pada kuartal III 2016, pendapatan Data Tetap (MIDI) tumbuh 6,7 persen YoY didorong pertumbuhan bisnis layanan IT yang dikontribusikan Lintasarta.

Sementara pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) turun 16,9 persen didorong turunnya trafik dan menguatnya kurs.

Di samping itu, perusahaan juga berhasil mencatat pertumbuhan untuk pendapatan sebesar 9,9 persen YoY dengan membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp 21,5 triliun.

Pendapatan konsolidasian sebesar Rp 21,5 triliun tersebut dikontribusikan dari pendapatan seluler (83 persen), data tetap MIDI (14 persen), dan telepon tetap (3 persen).

Adapun EBITDA-nya mencapai Rp 9,5 triliun atau tumbuh 10,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 8,6 triliun.

Adapun margin EBITDA sebesar 44 persen. Beban tercatat sebesar Rp 18,7 triliun atau meningkat 5,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 17,7 triliun.

Pelanggan dan BTS Tumbuh

Indosat Ooredoo juga mencatat pencapaian jumlah pelanggan sebesar 81,6 juta pelanggan, meningkat 12,6 juta dibandingkan pada sembilan bulan tahun 2015.

Peningkatan jumlah pelanggan ini merupakan hasil dari penawaran-penawaran menarik perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dalam menggunakan data, telepon, SMS serta VAS.

Penambahan pelanggan utamanya berasal dari pengguna data yang mendorong pertumbuhan trafik data sebesar 114,2 persen dan pertumbuhan pendapatan data sebesar 52,2 persen YoY.

Perusahaan juga terus mengembangkan jaringan secara nasional, dengan menambah 7.851 BTS di mana 96 persen diantaranya merupakan BTS 3G dan 4G demi menunjang pertumbuhan dalam bisnis data.

Utang berkurang

Hingga kuartal III 2016, utang dalam dollar AS tercatat 186,4 juta dollar AS atau turun 63,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 505,6 juta dollar AS. Porsi utang dalam dollar AS terhadap total utang sebesar 12 persen.

Penurunan porsi utang dalam dollar sesuai dengan rencana Indosat Ooredoo untuk mengurangi pengaruh fluktuasi mata uang terhadap laba atau rugi bersih perusahaan.

Dampaknya mulai terlihat ketika Indosat Ooredoo menghasilkan laba bersih sebesar Rp 845,4 miliar pada kuartal III 2016.

Sementara itu, utang dari pinjaman bank dan obligasi turun 12,0 persen, mewakili penurunan utang beredar sebesar Rp 2,7 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun 2015.

Upaya perusahaan dalam mengurangi porsi utang dollar AS dan mengurangi tingkat utang akan berlanjut di sepanjang sisa tahun 2016.

Kompas TV Indosat Raih Laba Rp 250 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com