Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Banyak Saingan, Bisnis Tahu Bulat Masih Bisa Menguntungkan!

Kompas.com - 17/11/2016, 15:48 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
– “Tahu bulat, digoreng dadakan, lima ratusan, gurih gurih nyoi,” begitulah jingle yang terdengar saat mobil penjual tahu bulat melintas.

Jajanan yang awalnya hanya ada di kota Cianjur dan Sukabumi—keduanya di Jawa Barat—itu kini dengan mudah bisa dijumpai di kawasan Jabodetabek.

Meski kehadiran penjual camilan tersebut semakin hari terus bertambah, bisnis tahu bulat masih tetap menjanjikan, karena banyak orang tetap menggemarinya sebagai jajanan favorit.

"Omzet penjualan bisa Rp 1,5 juta dengan 2.500-3.000 buah tahu bulat terjual per hari," ujar Ade yang merupakan pedagang tahu bulat di Bogor, seperti dimuat Kompas.com, Minggu (15/5/2016).

Adapun sistem penjualan tahu bulat, menurut Ade, adalah bagi hasil. Dari harga jual Rp 500 per butir, setengahnya Rp 250 per buah disetor ke bos di Kota Bogor, Jawa Barat.

Sementara itu, lanjut Ade, untuk mobil pick-up atau bak terbuka ia sewa Rp 100.000 per hari. Pengeluaran tersebut belum termasuk biaya operasional lain.

"Sehari harus keluar Rp 50.000 buat bensin, Rp 90.000 untuk minyak goreng dan bumbu. Kalau untuk makan kira-kira Rp 20.000 sehari,“ kata Ade.

Hasil lebih bagus malah diperoleh Saep Bani, pedagang tahu bulat di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, ini mengaku masih mendapatkan keuntungan lumayan meski sudah mulai berkurang.

“Pada 2014 omzet mencapai Rp 11-12 juta per hari. Namun, pada 2016 ini hanya mencapai Rp 4-5 juta per hari,“ kata Saep, seperti dimuat Kompas.com, Selasa (17/5/2016).

Efisiensi dan strategi penjualan

Dari cerita tersebut, penjual tahu bulat sebenarnya masih bisa meningkatkan profit dengan melakukan efisiensi. Salah satu cara yang bisa dipakai adalah mengolah sendiri tahu bulat, biar tak perlu lagi menyetor Rp 250 per tahu ke pemasok

Optimalisasi profit juga bisa dilakukan dengan menghilangkan biaya sewa mobil. Mengambil contoh penuturan Ade di atas, bila sehari biaya sewa pickup Rp 100.000 maka dalam sebulan terakumulasi sekitar Rp 3 juta.

Akumulasi biaya sewa itu semestinya sudah bisa dipakai untuk mencicil harga mobil pickup baru. Terlebih saat ini sudah ada mobil pickup yang dibanderol di kisaran harga Rp 90-100 juta, seperti Daihatsu Hi-Max dari Astra.

Mobil bak terbuka itu sudah bisa dimiliki dengan cicilan Rp 2,6 juta per bulan. Rata-rata, dalam sehari cukup disisihkan dana Rp 86.000.

Febri Ardani/KompasOtomotif Pikap terbaru Daihatsu Hi-Max lebih kecil dari Gran Max.

Keluaran terbaru pabrikan ini punya dimensi relatif mungil, yaitu panjang 3,395 meter, lebar 1,475 meter, tinggi 1,77 meter, dan wheelbase 1,9 meter.

Dimensi tersebut memungkinkannya punya jangkuan putar efisien, yakni 4 meter, sehingga lincah di jalanan kecil.

"Pick-up ini bisa cocok di Indonesia. Jagoan jalan sempit," ucap Executive Chief Engineer Daihatsu Motor Corporation Kazutoshi Sakamoto, seperti dilansir Kompas.com, Kamis(10/10/2016).

Nah, dengan begitu pedagang tahu bulat bisa memperluas jangkauan penjualan tahu bulat. Mereka bisa "bergerilya" masuk ke kompleks perumahan dan perkampungan untuk berjualan dengan memakai mobil ini.

Calon konsumen pun bisa lebih mudah "disapa". Bisa jadi, mereka yang selama ini belum kenal gurihnya tahu bulan pun jadi tahu dan mau membeli juga.

Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com