Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilkan Rupiah, BI Tak Ambil Banyak Cadangan Devisa

Kompas.com - 17/11/2016, 20:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah sempat mengalami pelemahan cukup tajam pasca pemilihan presiden di AS. Bahkan, pelemahan rupiah tersebut hingga menembus kisaran level Rp 13.800 per dollar AS.

Untuk mengembalikan stabilitas nilai tukar rupiah, Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter “turun gunung” ke pasar dan melakukan operasi, baik dari sisi pasar valuta asing maupun surat berharga negara (SBN).

Bank sentral mengakui, upaya tersebut dilakukan agar nilai tukar rupiah tidak keluar jauh dari fundamentalnya.

Meskipun ada intervensi, Gubernur BI Agus DW Martowardojo menegaskan BI akan tetap menjaga sistem devisa bebas.

BI, kata dia, akan meneruskan prinsip-prinsip terbaik dalam pengelolaan moneter dan menjaga rupiah agar tetap fleksibel namun tetap mencerminkan fundamentalnya.

Agus menjelaskan, bank sentral akan selalu hadir di pasar ketika rupiah mengarah kepada kondisi yang mengarah kepada ketidakstabilan.

Akan tetapi, apakah upaya stabilitas pasar yang dilakukan bank sentral tersebut menguras cadangan devisa?

“Jumlahnya tidak perlu besar karena mekanisme pasar tetap berjalan,” ungkap Agus dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Agus menuturkan, bank sentral memandang faktor permintaan dan penawaran valuta asing di Indonesia tetap berjalan dengan baik.

BI melakukan intervensi sekadar untuk menjaga volatilitas kurs berada dalam batas yang wajar. “Cadangan devisa masih tetap 115 miliar dollar AS. Itu cukup untuk 8 bulan impor,” ungkap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com