Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IFCC Akan Sertifikasi Hutan Rakyat Secara Bertahap

Kompas.com - 18/11/2016, 05:15 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

KUTA, KOMPAS.com - Indonesian Foresty Certification Cooperation (IFCC) akan menggalakkan pemberian sertifikat terhadap hutan rakyat di Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum IFCC, Dradjad Hari Wibowo, disela-sela konferensi Sustainable Landscape for Sustainable Livelihoods di Kuta, Bali, Kamis (17/11/2016).

Dia menyampaikan bahwa upaya pemberian sertifikat hutan kepada hutan rakyat ini masih berupa proyek percontohan di beberapa titik hutan di Jawa Barat dan Jawa Tengah, selanjutnya Bali.

"Secara bertahap akan melakukan sertifikasi kepada hutan-hutan rakyat. Kalau hutan rakyat disertifikasi maka pengrajin-pengrajin bisa memasarkan produknya ke papan atas, ke eropa yang memang mensyaratkan bahan bakunya sertifikasi," kata Dradjat.

Upaya IFCC melakukan sertifikasi kepada hutan rakyat di Indonesia ini karena ingin mengajak semua masyarakat dan pihak yang berkepentingan untuk melindungi dana melestarikan hutan di Indonesia serta menepis anggapan hanya melayani grup-grup besar saja.

"Dalam pilot project itu, rakyat yang punya kebun-kebun kayu , pohon kelapa, kita ajak , kita nilai sesuai indikator yang disepakati, setelah itu kita beri sertifikat dan kita bantu menjual ke perusahaan funiture yang mencari bahan baku bersertifikat. Kita sudah punya perusahaan funiture yang mau," tambahnya.

"Sementara ini sertifikasi hutan rakyat tudak dikenakan biaya, saya nggak tega. Ini kan hutan rakyat," tegasnya.

Sekadar informasi, IFCC adalah organisasi internasional yang menginisiasi penyelenggaraan sertifikat kehutanan di Indonesia dengan skema Programme for the Endorsement of Forest Certification(PEFC).

PEFC merupakan sistem sertifikasi hutan terbesar di dunua dengan 43 negara anggota di dunia.

Kompas TV 2 Perusahaan Jadi Tersangka Kebakaran Hutan Riau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com