Fitri bercerita bersama anggota Rumah Batik Andalan dapat memproduksi kain batik hingga 200 lembar kain perbulan.
"Dalam satu bulan poduksi kain batik, kurang lebih 200 lembar dengan dua jenis batik tulis dan semi tulis, kalau tulis harga per lembar sekitar Rp 500.000 dan kalau semi tulis Rp 350.000 karena gabungan antara batik cap dan tulis,'' ungkapnya.
Sedangkan untuk penghasilan per orang dirinya tidak menyebutkan lebih lanjut.
"Kalau penghasilan per orang tergantung pembuatan batik juga kalau dirata-rata satu orang bisa sampai 30 kain per bulan, tetapi tidak menentu tergantung pesanan dan ada juga sistem borongan," kata Fitri.
Sementara untuk pangsa pasar dan konsumen batik sendiri datang dari pihak RAPP untuk kebutuhan seragam dan juga masyarakat umum hingga tamu yang berkunjung ke kompleks industri RAPP di Riau.
"Kedepan harapannya rumah batik andalan maju dan anggotanya juga bisa maju dengan buka lapangan kerja bagi yang lain bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain, karena Alhamdulillah bisa punya penghasilan tambahan selain suami yang buka usaha sendiri," pungkasnya.
Dari data Tanoto Foundation, pada program pengembangan UKM, ada sekitar 161 UKM lokal di Riau mendapatkan 341 kontrak bisnis dari APRIL. Serta, telah melatih manajemen bisnis untuk 215 UKM memasok barang dan jasa untuk APRIL termasuk ketrampilan vokasi untuk 144 anggota masyarakat pedesaan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan