Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Kinerja Ekspor UMKM Masih Rendah

Kompas.com - 21/11/2016, 15:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, kontribusi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap kegiatan ekspor Tanah Air masih minim jika dibandingkan negara-negara Asia Tenggara.

“Kontribusi UMKM terhadap keseluruhan total ekspor Indonesia pada 2015 hanya 15,8 persen,” ujar Rosan dalam Rapat kerja Nasional Kadin Indonesia di Jakarta, Senin (21/11/2016).

Menurutnya, capaian tersebut masih jauh di bawah Thailand yang mencapai 29,5 persen dan Filipina yang mampu memberikan kontribusi sebesar 20 persen.

Dia menambahkan, masih minimnya jumlah ekspor yang dilakukan UMKM dalam negeri patut disayangkan.

“Kami melihat pangsa pasar UMKM di luar negeri masih rendah. Harus ada upaya sinergi yang dilakukan untuk meningkatkan potensi ini,” tambah Rosan.

Selama ini masalah yang selalu dihadapi kalangan UMKM di antaranya akses pada sumber pembiayaan yang sangat terbatas, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), kesulitan bahan baku, hingga keterbatasan inovasi dan teknologi.

Dengan itu pihaknya mendorong pemerintah bersama stakeholder lainnya untuk fokus pada pengembangan UMKM di dalam negeri terlebih dahulu.

“Pertama, kita menguatkan peran UMKM di dalam negeri. UMKM harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dulu. Kita mengalami kendala ekspor ya juga karena pasar di dalam negerinya juga kecil,” jelasnya.

Ke depan, lanjut Rosan, pemerintah perlu melakukan bimbingan kepada pelaku usaha UMKM untuk menjaga konsistensi baik dari sisi kualitas, kuantitas dan administrasi.

“UMKM itu kerap tidak konsisten. Kadang, satu bulan bisa ekspor 1.000 barang, tapi bulan berikutnya belum tentu ekspor lagi. Itu juga karena masalah pembiayaan,” kata Rosan.

Rosan menuturkan, guna menyelesaikan persoalan kinerja ekspor UMKM yang rendah, pihaknya telah menandatangai kerja sama dengan enam institusi asal Jepang.

Kerja sama itu dilakukan untuk mendukung strategi bisnis, mulai dari pembimbingan hingga pendanaan, antara UMKM yang terdaftar di dalam Kadin dan UMKM asal Jepang.

“Akan ada dua ahli dari Jepang yang akan ditempatkan di Kadin untuk memberikan pelatihan dan bimbingan untuk membuat UMKM Tanah Air lebih maju lagi. Sebaliknya, kami juga menempatkan dua orang di sana untuk memastikan bisnis matching ini berjalan dengan baik,” tuturnya.

Dengan strategi tersebut, dari 26 ribu UMKM yang tercatat di Kadin diharapkan, pada 2020, akan ada 2.000 UMKM yang memiliki akses ke pasar Internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com