JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura 1 (Persero) pada hari ini pada Senin (28/11/2016) melakukan pencatatan perdagangan obligasi dan sukuk di Bursa Indonesia, Jakarta.
Direktur Keuangan dan IT AP 1 Novrihandri mengatakan, penerbitan obligasi dan sukuk sudah dilakukan Agustus lalu.
"Yang diterbitkan Rp 2,5 triliun obligasi 1, dan Rp 500 miliar berupa sukuk ijarah 1," kata Novrihandri dalam konferensi pers usai pencatatan.
Penerbitan obligasi dan sukuk ijarah tersebut merupakan bagian dari pendanaan eksternal yang diperkirakan mencapai Rp 25 triliun sampai 2020. Novrihandri menjelaskan, pendanaan eksternal diperlukan AP 1 untuk pembangunan dan pengembangan lima bandara.
"Bandara Ahmad Yani, Bandara Syamsuddin Noor, Bandara New Yogyakarta, Bandara Juanda, dan Bandara Sultan Hasanuddin," kata Novrihandri.
Adapun kebutuhan anggaran untuk masing-masing bandara yakni Bandara Ahmad Yani Rp 2,1 triliun, Bandara Syamsuddin Noor Rp 2,3 triliun, Bandara New Yogyakarta Rp 9,3 triliun, Bandara Juanda Rp 9,1 triliun, dan Bandara Sultan Hasanuddin Rp 3,6 triliun.
Menurut Novrihandri, pembangunan dan pengembangan bandara-bandara tersebut mendesak dilakukan karena sudah mengalami lack of capacity.
Sementara itu, Direktur Utama AP 1 Danang S Baskoro usai mengisi acara di lokasi sama menuturkan, permintaan investor melebihi obligasi yang ditawarkan atau over-subscribe sebesar Rp 200 miliar.
Untuk sukuk ijarah terjadi over-subscribe sebesar Rp 40 miliar. Obligasi dan sukuk ijarah diterbitkan dalam tiga seri, yakni Seri A dengan tenor 5 tahun, Seri B dengan tenor 7 tahun, dan Seri C dengan tenor 10 tahun.
Seri A dengan bunga tetap 8,1 persen per tahun, Seri B dengan bunga tetap 8,4 persen per tahun dan Seri C dengan bunga tetap 8,55 persen per tahun. Sebelumnya, obligasi dan sukuk ijarah tersebut telah diperingkat oleh Pefindo dengan rating "triple A" dan outlook stable.
Dalam aksi korporasi ini, AP 1 telah menunjuk Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, dan BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi dan Bank Mega sebagai wali amanat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.