Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relaksasi LTV dan "Tax Amnesty" Gairahkan Bisnis Apartemen

Kompas.com - 30/11/2016, 21:11 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada dua kebijakan yang menjadi pendorong penjualan apartemen di Indonesia pada tahun ini. Yakni, pelonggaran ketentuan Loan to Value (LTV) dan Finance to Value (FTV) oleh Bank Indonesia (BI).

Selain itu, program amnesti pajak yang dilakukan pemerintah juga terbukti dapat menggenjot pertumbuhan penjualan properti dengan cepat. Salah satu perusahaan properti yang merasakan manfaat dua kebijakan ini adalah PT Megakarya Propertyndo.

Menurut Chief Marketing Officer (CEO) Megakarya Propertyndo Awing Priscilla, dua kebijakan ini membuat penjualan apartemen di perusahaannya meningkat. Sebab, kebijakan tersebut meringankan pembayaran uang muka konsumen.

Dia memaparkan, di Megakarya Propertyndo konsumen hanya menyetorkan uang muka sebesar 20 persen yang dapat dicicil sampai 18 kali. Program tersebut terbukti meningkatkan penjualan hingga sekitar 200 persen dalam enam bulan terakhir.

Misalnya, untuk pembelian unit apartemen seharga Rp 200 juta. Sebelumnya konsumen harus mempersiapkan uang muka sebesar Rp 60 juta karena aturan LTV 70 persen.

Dengan adanya relaksasi LTV, meski down payment (DP) hanya berkurang menjadi 20 persen, tetapi bisa dicicil hingga 18 kali.

“Saat ini, jumlah unit yang telah terjual dari tiga proyek apartemen kami mencapai 900-an unit, dari sebelumnya sekitar 300-an unit di bulan Maret,” kata Awing melalui keterangannya.

Dengan demikian, Awing optimisyis relaksasi LTV dan amnesti pajak akan memudahkan pencapaian target pertumbuhan perusahaan sampai dengan akhir 2016 ini.

Dia mencontohkan penjualan dua tower apartemen, yakni masing-masing di proyek Jakarta Pavilion dan Ciputat Resort Apartment sudah sold-out.

"Saat ini kami sedang bersiap diri untuk launching tower kedua di masing-masing proyek tersebut yang kemungkinan akan dilakukan pada kuartal I 2017,” jelasnya.

Investasi Properti

Awing menjelaskan, adanya dua kebijakan tersebut membuat saat ini menjadi saat yang tepat untuk membeli properti. Sementara pada tahun depan, harga akan kembali menanjak.

Awing menambahkan dua kebijakan ini sangat memberikan peluang bagi pengembang untuk menggenjot pasar properti, terutama pasar kelas menengah ke bawah.

"Di Megakarya Propertyndo sendiri, kami masih konsisten untuk main di level menengah ke bawah," kata Awing. “Karena hanya di level menengah ke bawah ini yang masih bisa hidup," tambahnya.

Untuk itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kelas menengah ke bawah di daerah Jabodetabek saat ini, Megakarya Propertyndo turut menghadirkan hunian dengan harga terjangkau lewat proyek-proyeknya, yaitu Bintaro Pavilion, Jakarta Pavilion, Ciputat Resort Apartment dan Wanakerta Residence.

Bintaro Pavilion sendiri sudah terpilih sebagai peraih “Top 3 Most Recommended Apartment Project” dalam penghargaan Consumer Choice Award 2015 dari Rumah123.com.

Pasalnya, Bintaro Pavilion menawarkan lokasi strategis di wilayah “sabuk” Jakarta dan hanya 10 menit dari akses tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Selain itu, Megakarya Propertyndo juga menghadirkan produk terbarunya, yaitu Ciputat Resort Apartment. Proyek ini yakni sebuah proyek hunian vertikal baru yang nyaman dan strategis serta terletak di tengah-tengah segi empat emas antara Bintaro Jaya, Pondok Indah, Bumi Serpong Damai (BSD) dan Cinere.

Sedangkan untuk masyarakat urban yang tak ingin meninggalkan suasana Jakarta di dalam hunian, Megakarya Propertyndo juga menawarkan produk unggulan lainnya, yaitu Jakarta Pavilion di jantung pemerintahan Kabupaten Bogor.

Kompas TV BI Turunkan Uang Muka KPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com