Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi di UMKM Jadi Tulang Punggung Perekonomian Indonesia

Kompas.com - 01/12/2016, 17:29 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu kunci penggerak ekonomi di Indonesia. Semakin banyak masyarakat Indonesia berinvestasi di UMKM untuk memajukan mereka maka otomatis juga akan memajukan ekonomi Indonesia.

Untuk itu perlu sebuah inovasi pembiayaan mikro (microlending) untuk mewujudkan keuangan inklusif. Salah satunya adalah melalui platform investasi online Amartha untuk para pelaku UMKM.

Berkaitan dengan hal tersebut, Amartha sebagai pionir teknologi keuangan bagi pengusaha mikro mengadakan acara diskusi panel bertema “Inovasi Microlending untuk Mewujudkan Keuangan Inklusif”.

Dalam diskusi ini, Amartha bekerja sama dengan CODE Margonda, komunitas penggerak startup di Indonesia. Diskusi dilaksanakan di kantor baru Amartha pada Selasa (29/11/2016) lalu. 

Sejumlah pembicara ahli di bidangnya hadir dalam diskusi ini. Misal, Junanto Herdiawan (Head of Bank Indonesia FinTech Office), Didi Diarsa (Pengusaha, penggerak UMKM, dan eks pengurus komunitas wirausaha Tangan di Atas). 

Kemudian, Vivi Alatas (Lead Economist Bank Dunia program pengentasan kemiskinan), dan Andi Taufan Garuda Putra (CEO Amartha).

Menurut Didi Diarsa, UMKM saat ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia agar ekonominya tetap tumbuh.

Selain itu, menurut Vivi Alatas, UMKM menjadi penting karena dapat mengangkat seseorang dari kemiskinan, kerentanan, dan ketimpangan. Menurut dia, kerentanan terjadi karena bencana, misalnya banjir, gempa bumi, dan sebagainya.

Sementara ketimpangan terjadi karena unequal opportunities yang dibawa sejak lahir. Orang yang dilahirkan dari keluarga miskin tidak memiliki akses setara dengan orang yang terlahir di keluarga berada.

Vivi menyebutkan, terdapat 57 juta UMKM di Indonesia pada 2013 yang mampu menyerap 96 persen pekerja dan berkontribusi pada GDP Indonesia sebesar 58 persen.

Tapi angka ini tidak naik sejak  2010. "Perlu ada bantuan agar UMKM naik kelas. UMKM penting karena masih ada 28,6 juta rakyat miskin dan 62 juta hampir miskin,” tambah Vivi, melalui keterangannya.  

Amartha

Hal-hal itu menjadi alasan Andi Taufan Garuda Putra mendirikan Amartha. Ia menjelaskan awalnya investasi UMKM di Amartha dimulai dari sebuah kecamatan di pelosok daerah yang belum sepenuhnya terjangkau oleh layanan bank.

Amartha menyentuh masyarakat pelosok agar mereka mendapatkan akses ke modal usaha meskipun tidak memiliki rekening bank. Amartha menyediakan opsi yang lebih terjangkau dengan bagi hasil yang kompetitif, melalui platform peer-to-peer.

Di Amartha, dana investasi juga dijamin keamanannya dan para investor bisa langsung mengetahui siapa yang akan diberi dana. Misal, pengrajin bros, pengusaha keset, pembuat rengginang, dan sebagainya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com