JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Selasa (6/12/2016) mengadakan pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y Galuzin di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai proyek pembangunan pelabuhan dan jalur kereta api di Provinsi Kalimantan Timur.
Budi Karya menjelaskan proyek pembangunan yang akan dibangun yakni, pelabuhan di kawasan industri Buluminung, di Penajam Paser Utara dan jalur kereta Balikpapan-Samarinda.
Untuk pembangunan jalur kereta api, akan difokuskan pada rute Balikpapan-Samarinda dan rute Naloi-Waraloi.
"Saat ini pihak kontraktor Rusia yang telah terlibat dalam proyek pembangunan jalur kereta api adalah PT Kereta Api Borneo dan Russian Railways," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Dalam hal ini, Gubernur Kalimantan Timur secara penuh akan mendukung proses pembangunan pelabuhan dan jalur kereta api tersebut dengan melakukan pembebasan lahan.
"Selain membangun jalur kereta api di Kalimantan, Russian Railways juga dikabarkan tertarik mengembangkan jalur kereta api Surabaya-Malang," kata mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini.
Budi Karya menuturkan, proyek pembangunan pelabuhan dan kereta api di Kalimanta Timur sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang percepatan proyek strategis nasional.
Terdapat dua proyek kereta api di Pulau Kalimantan yang dianggap strategis pelaksanaannya.
"Pertama, pembangunan rel kereta api di Kalimantan Tengah, dan kedua, yaitu pembangunan rel kereta api di Kalimantan Timur," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.