Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya Bisa Bersaing Secara Global, Setiap Produk Harus Ber-SNI

Kompas.com - 08/12/2016, 11:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi Badan Standarisasi Nasional (BSN) Kukuh S Ahmad mengatakan, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi perusahaan, sangat bermanfaat terutama untuk bersaing di pasar global.

"Kalau produk kita tidak menerapkan standar di era globalisasi ini, akan sulit bersaing. Paling tidak kita harus jeli melihat keunggulan yang dimiliki kompetitor dari luar," ujar Kukuh dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Kamis (8/12/2016).

Menurut Kukuh, SNI merupakan satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia, yang dirumuskan oleh panitia teknis dan ditetapkan oleh BSN dengan tujuan untuk melindungi masyarakat terkait kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan.

"Saya rasa salah satu unit industi Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Pindo Deli Pulp and Paper Karawang menjadi role model yang sangat baik karena hampir semua standar yang dibutuhkan oleh customer/buyer mereka penuhi," tutur Kukuh.

GM Corporate Affairs APP Sinar Mas, Yuki Wardhana menuturkan, Pindo Deli sebagai industri yang memanfaatkan bahan baku kayu untuk dijadikan kertas, menggunakan bahan baku kayunya hanya dari Hutan Tanaman Industri (HTI), bukan hutan alam yang dilestarikan.

"Untuk menghasilkan kertas yang berkualitas tinggi, bahan baku yang kami gunakan adalah kayu serat pendek dan kayu serat panjang. Untuk kebutuhan serat pendek diproduksi dari HTI kami, sementara sisanya sebanyak 10 persen serat panjang harus impor dari negara empat musim, seperti Kanada dan Eropa," jelas Yuki.

Mengenai proses produksi pulp dan kertas. Mengingat bahan baku kayu yang mengharuskan impor, standarisasi yang sama turut diterapkan terhadap bahan baku impor.

"Pindo Deli memberikan persyaratan yang sama kepada produsen, yakni kayu harus berasal dari HTI. Pasar produk Pindo Deli Karawang sendiri mencakup pemasaran untuk kebutuhan lokal 35 persen dan ekspor 65 persen," pungkas Yuki.

Kompas TV Penghargaan bagi Perusahaan yang Terapkan SNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Whats New
Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Whats New
PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi 'Rest Area' Tol

PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol

Whats New
3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

Earn Smart
Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com