Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Gesang, Didi Kempot, Jokowi, dan Terminal Tirtonadi Solo

Kompas.com - 09/12/2016, 16:09 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

"Terminal ini hasil pemikiran langsung dari beliau yang sekarang jadi presiden," ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta Yosca Herman Soedrajad di Solo, Kamis (8/12/2016).

Herman sapaan akrab Yosca, menceritakan bagaimana komitmen Jokowi mengembangkan transportasi di Solo, termasuk membenahi Terminal Tirtonadi. Saat itu, Jokowi terkesan melawan arus.

Pada 2009, trend pembangunan dan pengembangan terminal tipe A harus dilakukan di pinggir kota. Namun Jokowi tidak mau ikut-ikutan. Ia justru bersikukuh ingin pengembangan Terminal Tirtonadi yang letaknya berada di tengah kota.

Namun, kendala lahan sempat menghadang. Berdasarkan aturan Pemerintah Pusat, terminal tipe A minimal harus memiliki kuas lahan mencapai 5 hektar. Saat itu, Terminal Tirtonadi tidak memiliki lahan seluas itu. Akhirnya, Jokowi menyurati Kraton Surakarta meminta izin penggunaan 1,5 hektar tanah milik kraton untuk pengembangan Terminal Tirtonadi.

Permintaan itu disetujui dan pengembangan Terminal Tirtonadi sebagai terminal tipe A pun dimulai. Selain itu, konsep pengembangan Terminal Tirtonadi serupa bandara juga ide Jokowi.

Saat itu, kata Herman, Jokowi tidak mau membeda-bedakan pelayanan fasiltas untuk masyarakat kelas menengah ke bawah dengan menengah ke atas. Masterplan pun dibuat dengan rencana "gila".

Terminal Tirtonadi direncanakan memiliki 5 lantai, komplit dengan pusat perbelanjaan dan hotel di dalamnya. Pergerakan 20.000 orang per hari di terminal itu dinilai sebagai pasar potensial.

Terakhir, Jokowi juga yang menggagas interkoneksi Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Balapan yang jaraknya hampir 2 kilometer. Gagasan itu akhirnya dieksekusi oleh Walikota Solo saat ini FX Hadi Rudyatmo.

Eksekusi itu berupa pembangunan jembatan penghubung atau skybridge yang rencananya rampung tahun ini. Dari sisi dana, Pemerintah Pusat turun tangan pada 2011. Dana dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) mengucur untuk pembangunan Terminal Tirtonadi.

Sejak 2015, usai Jokowi menjadi Presiden, pengembangan Terminal Tirtonadi semakin mendapat perhatian oleh Pemerintah Pusat. Dengan berbagai perubahan itu, bukan tidak mungkin gambaran almarhum Gesang tentang Tirtonadi dilagunya bisa kembali benar-benar terwujud.

Tirtonadi yang permai dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jasa angkutan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com