JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan penurunan harga gas untuk tiga industri yaitu petrokimia, pupuk, dan baja.
Namun Kementerian Perindustrian masih mengupayakan dua industri lainnya yakni industri keramik dan kaca untuk juga memperoleh harga gas murah.
Merespons usulan Kementerian Perindustrian tersebut, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengungkapkan, sebenarnya prioritas pemerintah sudah dilaksanakan.
Prioritas itu adalah industri-industri yang menggunakan gas sebagai bahan bakunya, dan tidak hanya sebagai bahan bakar.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, gas merupakan beban terbesar di industri petrokimia, pupuk, dan baja. Kontribusinya terhadap total biaya produksi mencapai 70 persen.
Sementara itu, kontribusi gas terhadap total biaya produksi di industri kaca dan keramik lebih rendah, sekitar 20-25 persen.
Sepanjang 2015, kedua industri ini mengalami pertumbuhan masing-masing 6,18 persen. Adapun pertumbuhan industri petrokimia dan pupuk pada periode sama hanya 2,8 persen. Industri baja pada 2015, masih bisa tumbuh 6,48 persen.
Atas dasar itu Arcandra mengatakan, dampak berganda yang ditimbulkan dari penurunan harga gas untuk industri kaca dan keramik tidak sebesar penurunan harga gas pada industri petrokimia, pupuk, dan baja.
"Dampak ke pendapatan (kaca dan keramik) juga tidak sebesar ke petrokimia, pupuk, dan baja," kata Arcandra ditemui usai rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
Menurut Arcandra, dampak penurunan harga gas terhadap pendapatan industri keramik dan kaca tidak lebih dari 20 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.