Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tunjuk Petinggi Goldman Sachs sebagai Penasihat Ekonomi

Kompas.com - 13/12/2016, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Presiden terpilih AS Donald Trump menyatakan dirnya akan menunjuk Presiden dan Direktur Operasional Goldman Sachs Inc Gary Cohn untuk mengepalai Konsil Ekonomi Nasional.

Konsil Ekonomi Nasional ini merupakan badan yang mengoordinasikan kebijakan ekonomi lintas instansi.

"Sebagai penasihat ekonomi utama saya, Gary Cohn akan mencurahkan kemampuan dan talentanya sebagai pebisnis sukses untuk bekerja bagi warga AS," kata Trump, Senin (12/12/2016) waktu setempat.

Mengutip Reuters, Selasa (13/12/2016), Cohn akan mengikuti jejak pimpinan Goldman Sachs terdahulu, seperti Robert Rubin dan Stephen Friedman.

Keduanya masing-masing memegang jabatan yang sama seperti Cohn, yakni Rubin pada masa Presiden Bill Clinton dan Friedman pada masa Presiden George W Bush.

Cohn juga merupakan salah satu mantan eksekutif Goldman Sachs yang ditunjuk masuk ke dalam tim ekonomi pemerintahan Trump.

Mantan eksekutif Goldman Sachs lainnya ialah Steve Mnuchin sebagai calon menteri keuangan dan Steve Bannon sebagai penasihat Gedung Putih.

"Kami akan merindukan Gary di Goldman Sachs. Namun, saya percaya warga AS dan presiden terpilih sangat beruntung telah memilih dia (Cohn) untuk melayani negaranya," ujar CEO Goldman Sachs Lloyd Blankfein.

Sebelumnya, Cohn kerap dipandang sebagai kandidat kuat pengganti Blankfein yang kini berusia 62 tahun.

Akan tetapi, pandangan tersebut sirna lantaran Blankfein belum juga menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari jabatannya.

Kepergian Cohn dari Goldman Sachs kini menguarkan tanda tanya besar terkait siapa yang akan menggantikan Blankfein.

Selain itu, hengkangnya Cohn juga menimbulkan harapan akan munculnya generasi baru dalam kepemimpinan di Goldman Sachs.

Selama bertahun-tahun, kepemimpinan Goldman Sachs terbilang stabil. Diam-diam, beberapa eksekutif Goldman Sachs mengeluhkan, gaya kepemimpinan semacam itu menimbulkan ganjalan menyempit untuk generasi berikutnya.

Kompas TV Donald Trump "Person Of The Year" Versi TIME

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com