Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Baru Diharapkan Mampu Perbaiki Kinerja Bank Permata

Kompas.com - 13/12/2016, 19:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyetujui pengangkatan Ridha M Wirakusumah sebagai direktur utama perseroan. Pengangkatan Ridha menyusul pengunduran diri Roy Arman Arfandy sebagai dirut.

Wakil Komisaris Utama Bank Permata Gunawan Geniusahardja mengungkapkan, pengunduran diri Roy dilakukan atas dasar kemauan pribadi.

Meski demikian, Gunawan mengatakan pemegang saham mengapresiasi kerja keras Roy selama menjabat direktur utama Bank Permata.

"Sebagai pemegang saham, kami pasti mengapresiasi kerja keras ia selama bergabung dengan kami. Semoga ia bisa menimba karier di tempat lain dengan sukses," ujar Gunawan di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Lebih lanjut, Gunawan menyatakan, perubahan susunan direksi dalam sebuah perusahaan merupakan sebuah hal yang wajar.

Namun demikian, ia tetap menaruh harapan kepada dewan direksi yang baru, dengan Ridha sebagai direktur utama. Menurut dia, sebagai dirut yang baru, Ridha diharapkan mampu memperbaiki kinerja perseroan.

Selain itu, Ridha juga diharapkan mampu memperbaiki kekurangan yang ada pada Bank Permata saat ini.

"Tentunya mengharapkan kinerja yang lebih baik, memperbaiki kekurangan yang ada. Demikian juga harapan kita kepada Bank Permata supaya lebih baik lagi," tutur Gunawan.

Secara spesifik, Gunawan pun menyatakan Bank Permata berkomitmen untuk memperbaiki rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Dengan kinerja NPL yang membaik, maka diharapkan laba perseroan juga akan terdongkrak.

Per kuartal III 2016, Bank Permata membukukan kerugian bersih sebesar Rp 1,2 triliun. Angka tersebut turun 231 persen, dibandingkan periode sama tahun lalu yang masih membukukan laba bersih sebesar Rp 938 miliar.

Penurunan itu disebabkan oleh kenaikan signifikan provisi kerugian kredit akibat meningkatnya kredit bermasalah menjadi 4,9 persen dari 2,5 persen pada periode sama tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com