JAKARTA, KOMPAS.com - Benih tanaman impor ternyata bisa mengandung penyakit berbahaya yang bisa merugikan petani bila menanamnya. Selain itu, hama penyakit dalam benih impor bersifat baru dan sukar ditanggulangi.
Apa solusinya?
Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan, ada cara yang bisa digunakan pemerintah agar Indonesia terbebas dari benih tanaman impor berbahaya.
Menurutnya, cara terbaik ialah memanfaatkan potensi di dalam negeri dengan melibatkan petani, akademisi hingga peneliti pertanian di Indonesia.
“Dengan mengutamakan benih dari petani maka kita bisa terhindar dari risiko ledakan (outbreak) hama penyakit. Selain itu, dengan berdaulat benih maka kita mendorong tumbuhnya ekonomi di tingkat petani," ujar dia melalui keterangan resmi kepada Kompas.com, Selasa (13/12/2016).
Menurutnya, maraknya penyakit baru yang masuk lewat benih harusnya menyadarkan Indonesia untuk segera mewujudkan kedaulatan petani atas benih.
Said menuturkan, maraknya impor benih, terutama padi, dari 2006 hingga hari ini terutama terkait program peningkatan produksi pangan nasional dapat menjadi ancaman serius bagi pencapaian kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
"Masuknya penyakit baru belum tentu disiapkan penanganannya," jelasnya.
Dia mengatakan, impor benih padi kedepan masih terus akan terjadi seiring dengan kebijakan peningkatan produksi pangan nasional.
Berdasarkan catatan KRKP, China merupakan negara terbesar yang menjadi sumber impor benih. Disusul India sebagai eksportir terbesar kedua. Sementara Filipina, Amerika Serikat, Australia dan Pakistan dalam jumlah yang lebih sedikit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.