JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berusaha untuk memenuhi kekurangan jumlah kebutuhan perumahan alias backlog di Indonesia yang saat ini mencapai 13,5 juta unit rumah.
Setiap tahun, kebutuhan rumah di Indonesia mencapai sekira 400.000 unit. Direktur Utama BTN Maryono menuturkan, pemerintah pun terus mendukung pengembangan sektor properti, khususnya program sejuta rumah.
Menurut dia, program tersebut diyakini bisa mengurangi backlog perumahan yang terjadi saat ini.
“Setiap tahun kebutuhan yang harus dipenuhi kurang lebih 400.000 unit. Ini kebutuhan yang harus dipenuhi, meski tidak bisa dalam tempo 4 sampai 5 tahun, tapi kita harus kurangi backlog ini,” kata Maryono di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Menurut dia, pemerintah dan regulator terus memberikan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan perumaha di Tanah Air.
Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pun sudah memberi kemudahan, antara lain dari sisi perizinan melalui paket kebijakan.
Kemudian dari BI, ada kemudahan LTV (loan to value), kredit inden, dan sebagainya,” jelas Maryono.
Dari sisi BTN , perseroan terus memberi kemudahan untuk mengembangkan perumahan. Salah satu langkah yang ditempuh BTN adalah rencana peluncuran kredit pemilikan rumah (KPR) mikro pada tahun 2017 mendatang.
Langkah tersebut diambil BTN guna mengurangi backlog rumah di Indonesia yang masih lebar. Untuk mendukung rencana tersebut, BTN menggandeng Perum Perumnas yang akan menyediakan lokasi perumahan, sementara BTN menyediakan pembiayaannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.