Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Gigi Bisa Menguras Kocek, Saatnya Pertimbangkan Asuransi Gigi

Kompas.com - 15/12/2016, 11:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernah mengalami sakit gigi? Tentu ini sangat mengganggu aktivitas. Belum lagi urusan biaya pengobatan.

Namun masyarakat Indonesia nampaknya masih belum menaruh perhatian pada kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan penelitian kesehatan dasar Kementerian Kesehatan, masalah gigi dan mulut meningkat sebesar 25,9 persen pada 2013, dan diperkirakan terus meningkat.

Dari riset sama terlihat bahwa gigi sensitif, gigi berlubang, dan penyakit gusi serta plak adalah masalah paling utama yang dialami kebanyakan masyarakat Indonesia.

Meski begitu, kesehatan gigi seringkali diabaikan dan dianggap remeh. Kunjungan rutin ke dokter belum dianggap sebagai hal penting.

Padahal dengan mengunjungi dokter gigi, seseorang tidak hanya memastikan mulut sehat tetapi juga tubuh yang sehat termasuk mendeteksi risiko penyakit seperti gangguan jantung maupun strokes.

Penelitian dari American Dental Hygienist Association menunjukkan hubungan antara penyakit gusi dan kondisi seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Ketiga penyakit itu, berdasarkan perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO) akan menjadi penyebab utama kematian tertinggi di negara-negara berkembang pada 2020.

Kesehatan gigi dan mulut tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh keseluruhan. Mulut merupakan pintu utama yang akan berdampak pada kesehatan tubuh.

Apabila gigi rusak, bakteri-bakteri dapat masuk ke pembuluh darah sehingga bisa menyebar ke seluruh organ tubuh, misalnya jantung, paru-paru serta ginjal.

Perawatan gigi yang rutin memiliki implikasi terhadap biaya kesehatan yang lebih rendah. Chief Distribution Officer Cigna Indonesia, Herlin Susanto mengatakan, perawatan gigi untuk pencegahan dapat mengurangi terjadinya masalah gigi, yang bila ditunda-tunda akan makin parah dan membutuhkan biaya lebih mahal.

"Setiap tahun biaya perawatan gigi naik 7-10 persen," kata Herlin Rabu (14/12/2016) di Jakarta.

Mengutip studi dari Appropriate Periodontal Therapy Associated with Lower Medical Utilization and Cost, terdapat penghematan biaya kesehatan 27,5 persen ketika dilakukan perawatan pada kondisi periodontal.

"Itulah sebabnya memiliki proteksi yang mencakup perawatan pencegahan sangat penting untuk seluruh kesehatan dan memiliki efek bukan hanya ke seluruh tubuh, tetapi juga dompet Anda," kata Herlin.

Peluang pasar

Merespons peluang pasar ini, Cigna Indonesia pun meluncurkan produk proteksi kesehatan gigi, Cigna Senyum Sehat.

Produk ini menawarkan perawatan gigi di lebih dari 700 rumah sakit dan klinik gigi di Indonesia, termasuk pencegahan seperti pembersihan karang gigi, perawatan dasar seperti penambalan gigi, pencabutan gigi serta aesthetic dan major care misalnya pembuatan jembatan maupun perawatan gigi akibat kecelakaan.

Cigna memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan hal tersebut dengan menggunakan cashless (non-tunai) dan premi mulai dari Rp 190.000 per bulan yang memberikan total perlindungan hingga Rp 24 juta per tahun.

Cigna Senyum Sehat juga menawarkan international coverage untuk perawatan gigi di luar negeri dan diskon di klinik gigi rekanan.

“Dengan Cigna Senyum Sehat, nasabah bukan hanya dapat memiliki perlindungan yang cukup untuk menjaga kesehatan mereka, baik mulut, gigi, maupun keseluruhan tubuh. Namun, juga meningkatkan rasa aman dengan meminimalisir keseluruhan biaya kesehatan,” kata Herlin.

Sementara itu, VP & Head of Product Marketing Jong Wie Siu menambahkan, Cigna Senyum Sehat akan didistribusikan melalui telemarketing.

Namun tidak menutup kemungkinan Cigna akan menawarkan produk tersebut melalui kanal lain, termasuk bancassurance.

Menurut Jong, calon nasabah tidak perlu melakukan tes kesehatan. Namun, bagi nasabah yang sudah mempunyai masalah pada gigi, mereka harus menunggu selama setahun untuk mendapatkan benefit dari produk tersebut.

“Bagi calon nasabah yang sehat, masa tunggunya tiga bulan jika ingin mendapatkan manfaat produk Cigna Senyum Sehat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com