Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Tahun, Saham Telkom Paling Layak Dikoleksi

Kompas.com - 16/12/2016, 17:28 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetrasi layanan data yang terus tumbuh diperkirakan akan mendorong profitabilitas perusahaan di sektor telekomunikasi. Tidak terkecuali PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).

Analis Bahana Securities Leonardo Henry Gavaza mengakui saham Telkom paling layak dikoleksi diantara saham perusahaan telekomunikasi lain.

Sebab, selain sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Telkom dinilai menawarkan dividen yang menarik, serta pertumbuhannya terus terjaga.

“Profitabilitas perusahaan di sektor telekomunikasi akan bagus, apalagi penetrasi layanan data terus tumbuh. Kalau Telkom layak dikoleksi sahamnya,” katanya di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Bahana memperkirakan akhir tahun ini, laba bersih Telkom akan naik sekitar 30 persen menjadi Rp 20,06 triliun dari periode akhir tahun lalu sebesar Rp 15,49 triliun.

Pada 2017, laba Telkom diperkirakan naik sekitar 14 persen secara tahunan. Rekomendasinya untuk Telkom adalah buy untuk saham dengan kode TLKM dengan target price Rp 5.000.

Seperti diketahui, per September 2016, Telkom berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp 14,732 triliun hingga sembilan bulan pertama 2016. Jumlah tersebut naik 27,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 11,545 triliun.

Sepanjang sembilan bulan di tahun 2016, Telkom mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 86,19 triliun atau naik 13,8 persen dibanding periode yang sama di 2015 lalu sebesar Rp 75,75 triliun.

Salah satu faktor di balik kinclongnya saham TLKM di bursa adalah berkat kerja CEO Telkom Group Alex J Sinaga.

Tidak heran jika atas kerja kerasnya yang membuat kinerja Telkom terus apik dalam beberapa tahun ini diganjar penghargaan sebagai Top Executive Listed Company 2016 pada Malam Penganugerahan Tokoh Finansial Indonesia (TFI) 2016 yang diselenggarakan beberapa waktu lalu oleh Majalah Investor.

Pria yang akrab disapa AJS itu dinobatkan bersama beberapa pimpinan puncak korporasi lainnya sebagai Tokoh Finansial Indonesia 2016.

Kinerja Terbaik

Para CEO itu terpilih sebagai tokoh finansial karena prestasi yang diraihnya dalam memajukan perusahaan dan berkontribusi dalam pengembangan industri yang digeluti.

CEO yang terpilih merupakan figur yang dinilai berhasil mengusung inovasi ataupun strategi baru pada bisnis perusahaan sehingga tetap menuai kinerja positif, di tengah perlambatan ekonomi dunia maupun Indonesia.
Para CEO terpilih juga dinilai punya kontribusi penting pada industri yang digeluti perusahaan dan layak menjadi panutan

Proses penjurian TFI berlangsung sejak awal Oktober hingga akhir November 2016. Pada tahun ini, Dewan Juri menekankan pentingnya strategi para CEO untuk bisa tetap bertumbuh di tengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian global.

Para CEO perlu mencari langkah terobosan untuk memajukan perusahaan sekaligus memberi sumbangan bagi perkembangan industri yang digarap. Sisi good corporate governance (GCG) dan corporate social responsibility (CSR) juga mendapat perhatian.

Seleksi awal ditetapkan berdasarkan atas kinerja finansial pada masing-masing sektor. Pendekatan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan adalah improvement, dan achievement untuk adjustment penilaian, mengacu pada kinerja Juni 2016. Setiap sektor dinilai berdasarkan kriteria masing-masing yang paling mempengaruhi pertumbuhan perusahaan.

Kinerja finansial emiten dinilai berdasarkan delapan kriteria yakni return setahun, pertumbuhan penjualan tiga tahun, net operating margin, return on equity (ROE), asset turn over (ATO), volatilitas saham, likuiditas saham, dan pertumbuhan laba operasi tiga tahun.

Calon nominasi diambil dari emiten Bursa Efek Indonesia yang memenuhi syarat pemeringkatan. Selanjutnya, 20 CEO emiten dari daftar The Best 100 Listed Companies diikutsertakan dalam perhitungan achievement dan improvement untuk Debt to Ebitda perusahaan per Juni 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com