Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UMN: Abad Ke-21, Kreativitas Jadi Penggerak Utama Ekonomi dan Industri

Kompas.com - 17/12/2016, 13:36 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

SERPONG, KOMPAS.com — Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Ninok Leksono mengatakan, kreativitas manusia menjadi motor utama penggerak kegiatan ekonomi dan industri pada abad ke-21.

"Kreativitas membuka peluang manusia untuk menciptakan sumber daya terbarukan yang tidak ada habisnya sekaligus menjadi kekuatan baru yang memiliki dampak terbesar bagi ekonomi kreatif lndonesia," ujar Ninok Leksono saat Wisuda Ke-10 UMN di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (17/12/2016).

Ninok mengatakan, industri kreatif dalam setahun terakhir telah menyumbang Rp 642 triliun atau 7,05 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

"Selain menyumbang PDB nasional, industri kreatif juga menjadi sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, dengan kontribusi secara nasional sebesar 10,7 persen atau 11,8 juta orang," tuturnya.

Salah satu tantangan untuk mengembangkan industri kreatif nasional terletak pada teknologi pendukung industri kreatif itu sendiri.

Saat ini Indonesia masih masuk dalam kategori dynamic adopter atau pengguna teknologi yang diciptakan negara lain. "Dibutuhkan sumber daya manusia yang juga mampu untuk menciptakan teknologi itu sendiri," ujarnya.

UMN sebagai universitas yang fokus mempersiapkan generasi penggerak ekonomi kreatif mempersiapkan lulusannya untuk siap bersaing di dunia profesional.

"Kini UMN siap mengantarkan para lulusannya memasuki gerbang profesionalisme melalui Wisuda 10 yang melahirkan bibit-bibit unggul pencipta teknologi di bidang digital dan non-digital guna menunjang ekonomi kreatif lndonesia," ujarnya.

Ninok Leksono menekankan, untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), lulusan UMN selain harus memiliki kompetensi tinggi di bidang keahlian yang diterjuni juga harus memiliki kreativitas dan jiwa inovasi untuk dapat bersaing.

"lndonesia sedang berupaya mentransformasikan perekonomiannya dari ekonomi berbasis sumber daya alam ke ekonomi berbasis pengetahuan. Peluang terbuka lebar pada era MEA. Namun, pemain baru pun berdatangan," kata dia.

Menurut dia, jadi tidak terelakkan lagi bahwa persaingan akan terus mewarnai perjalanan karier. Kreativitas dan jiwa berinovasi menjadi dua modal penting yang akan membuat produk-produk baru terus dimutakhirkan untuk memenuhi kebutuhan pasar.

"Dengan inovasi, penemuan tidak berhenti di ranah ilmu pengetahuan atau riset, tetapi membawanya ke ranah komersial," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com