Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Rp 20 Juta Bermula dari Dua Batang Buah Naga...

Kompas.com - 20/12/2016, 13:07 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

Setelah itu, rawat tanaman tersebut hingga menghasilkan. Kalau dirasa cukup berhasil, barulah tambah tanaman lagi.

Dalam bertani buah seperti ini, menambah tanaman secara berkala bisa menurunkan risiko kerugian bisnis.

Bersama semua itu, strategi penjualan harus dirancang dan dijalankan. Anda bisa meniru Sudarto yang menjual langsung hasil panennya ke pasar. Setelah cukup berkembang, barulah peluang menjual hasil panen ke luar kota perlu dijajal.

Agar strategi tersebut bisa berjalan lancar, Anda butuh kendaraan pengangkut. Dikarenakan beban yang dibawa cukup berat, pilihlah kendaraan operasional dengan daya angkut kuat serta mampu berjalan di berbagai lintasan. Daihatsu Hi-Max, misalnya.
Mobil  jenis pikap dengan dimensi yang ringkas ini bisa menjadi pilihan karena memiliki daya angkut cukup kuat sekalipun berbodi mungil. Dengan kriteria itu, pasar-pasar padat dan jalanan sempit akan tetap mudah diterobos.

Kelebihan lain, mobil ini irit bensin. Research and Development Executive Officer Astra Daihatsu Motor, Pradikto, mengatakan, satu liter bensin di kendaraan ini bisa dipakai untuk menempuh jarak 13,5 kilometer.

“Teknologi mesinnya itu sendiri sudah masuk kategori low cost green car (LCGC) sehingga irit bahan bakar. Tak cuma itu, banyak komponen berteknologi tinggi yang digunakan Hi-Max sehingga daya gesek antar-komponen di mesin kecil,“ papar Pradikto, kepada Kompas.com, Kamis (10/11/2016).

Dengan begitu, pendistribusikan hasil buah naga ke berbagai tempat akan menjadi semakin mudah. Lagi pula, keuntungan pun bisa bertambah karena konsumsi bahan bakar yang irit.

Berani mencoba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com