Teknologi dapat memberikan pengalaman yang berbeda dalam berasuransi bagi agen dan nasabah. Misalnya, di FWD Life, melalui inovasi teknologi, siklus pembelian asuransi bisa disederhanakan dari awalnya terdapat 16 langkah menjadi hanya 6 langkah saja sehingga dari sisi waktu pemrosesan bisa menjadi lebih cepat.
Pemanfaatan teknologi yang dekat dengan generasi muda juga semakin membuka kesempatan untuk menjaring calon pengguna sejak dini sehingga manfaatnya bisa lebih terasa.
Kolaborasi FinTech dan Asuransi dalam InsurTech
Keberadaan fintech dapat dilihat sebagai peluang. Fintech, dalam konteks asuransi, bisa membantu melahirkan inovasi-inovasi yang memudahkan proses berasuransi sehingga dapat mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi, sekaligus membantu meningkatkan literasi keuangan.
Sebagai pionir asuransi digital di Indonesia, FWD Life telah mengadopsi berbagai inovasi teknologi. Salah satunya adalah FWD Mobile, sebuah aplikasi mobile komprehensif yang memungkinkan agen untuk melakukan pendekatan kepada pelanggan dengan lebih baik.
FWD Mobile terdiri dari beberapa fitur termasuk: M-Recruitment, sebuah aplikasi rekrutmen dan pelatihan agen asuransi secara online; M-Activity, sebuah aplikasi peningkatan kapasitas agen; M-Commerce, sistem penjualan tanpa kertas dengan fitur yang dapat membantu calon nasabah dalam memahami kebutuhan finansial mereka yang diperkenalkan sejak tahun 2014; M-Service, sebuah aplikasi layanan nasabah yang dilengkapi dengan informasi lokasi kantor pemasaran, call center dan live chat.
FWD Life juga memperkenalkan FWD Anywhere, sebuah digital office yang diciptakan untuk meningkatkan engagement antara nasabah dengan agen, maupun sesama agen. Selain itu, FWD Life juga mengambangkan jalur distribusi e-commerce, dimana nasabah bisa membeli produk-produk asuransi sederhana dengan cepat dan mudah.
FWD Life berkomitmen untuk terus mengembangkan aspek teknologi digital dalam bisnis perusahaan dengan mengalokasikan investasi sebesar Rp. 500 miliar hingga 2020.
Memperkuat InsurTech untuk Lindungi Masyarakat Indonesia
Pertumbuhan pesat transaksi online yang menurut Bank Indonesia (BI) ditargetkan tembus 130 miliar dollar AS pada tahun 2020 atau tumbuh 778,4 persen dari tahun 2016 sebesar 14,8 miliar dollar AS. Hal ini membuat pasar Indonesia semakin menjanjikan, termasuk untuk bisnis asuransi.
Didukung dengan perkembangan teknologi, layanan asuransi berbasis teknologi atau insurtech dapat menjadi salah satu cara untuk melakukan penetrasi terhadap segmen pasar yang net-savvy.
Kesempatan ini pun harus didukung dengan regulasi yang dapat mendorong kedua industri untuk tumbuh saling melengkapi dan memberikan perlindungan yang maksimal bagi masyarakat di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.