Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden China Tak Masalah Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Target

Kompas.com - 24/12/2016, 14:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping tidak mempermasalahkan apabila China tidak memenuhi target pertumbuhan ekonomi 6,5 persen. Hal ini terkait dengan peningkatan utang di China dan meningkatnya ketidakpastian global pasca-terpilihnya Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.

Xi menyatakan hal itu dalam pertemuan keuangan dan ekonomi Partai Komunis China pekan ini. Sumber menyatakan bahwa Xi menuturkan China tidak perlu mencapai target pertumbuhan ekonomi jika dengan memenuhinya malah akan banyak menimbulkan risiko.

Para peserta pertemuan tersebut setuju bahwa ekonomi China akan terus stabil dengan pertumbuhan yang lebih lambat, asalkan penyerapan tenaga kerja tetap terjadi. Pertumbuhan di bawah target akan sejalan dengan proyeksi analis bahwa ekspansi akan tetap melambat dalam beberapa tahun ke depan dari estimasi 6,7 persen pada tahun 2016.

Perlambatan ekonomi China sejalan dengan pergeseran negara tersebut dari ekonomi berbasis ekspor menjadi berbasis jasa, yang menyumbang hampir dari separuh pertumbuhan pada tahun lalu dan untuk pertama kalinya, serta konsumsi domestik.

Tahun lalu, Pemerintah China menargetkan pertumbuhan ekonomi setidaknya mencapai 6,5 persen dalam lima tahun hingga 2020. Beberapa ekonom mengkritik bahwa target itu akan membuat para pejabat mengambil risiko yang dapat mengganggu stabilitas keuangan.

Dana Moneter Internasional (IMF) adalah salah satu lembaga internasional yang merekomendasikan target pertumbuhan ekonomi lebih rendah.

"Ini adalah sinyal perubahan positif. Target pertumbuhan 6,5 persen tidak hanya jalan untuk perubahan struktural yang dibutuhkan, namun juga bukti adanya risiko peningkatan utang dengan pesat," ungkap Yao Wei, kepala ekonom China di Societe Generale SA di Paris, Perancis.

Beberapa peserta pertemuan mengingatkan adanya tingkat utang China. Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) China kini naik ke kisaran 270 persen terhadap PDB, meski sumber datanya belum jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com