Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Geothermal Alokasikan Rp 5,59 Triliun untuk Investasi 2017

Kompas.com - 28/12/2016, 06:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

TOMPASO, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Irfan Zainuddin membeberkan sejumlah proyek yang akan dikerjakan oleh anak usaha PT Pertamina (Persero) ini sepanjang tahun depan. Dia juga membeberkan nilai investasinya.

Hal ini disampaikan Irfan pada tinjauan ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (26/12/2016). Atau, sehari sebelum peresmian PLTP tersebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (27/12/2016).

Menurut dia, pada 2017 jumlah produksi PGE akan lebih tinggi dari 2016 karena ada unit-unit baru yang berproduksi. Antara lain, PLTP Lahendong 5 dan 6. Kemudian, PLTP Ulubelu 3 di Lampung. Sementara nilai investasinya dialokasikan mencapai 430 juta dollar AS atau Rp 5,59 triliun (kurs Rp 13.000).

"Pada 2017 kami alokasikan anggaran sekitar 430 juta dollar AS. Itu untuk proyek-proyek yang akan dilanjutkan," kata Irfan.

Khusus untuk PLTP Ulubelu di Lampung, PGE menggunakan corporate loan dari World Bank. Sementara untuk PLTP Karaha, full equility PGE dari corporate loan.

"Jadi perlu digarisbawahi untuk World Bank itu ada di PLTP Lahendong unit 5 dan 6 dan di PLTP Ulubelu," lanjut dia.

Pada 2017 ada sejumlah proyek PGE dengan pembiayaan dari JICA (Japan International Corporation Agency), misal di Lumut Balai. Sementara untuk eksplorasi, PGE menggunakan 100 persen potensi dalam negeri dengan skema beauty contest untuk pelaksananya.

Untuk pembiayaan PLTP Lahendong unit 5 dan 6, sebagian dana investasi merupakan soft loan dari World Bank.

Jadi, kata Irfan, ada dua pembiayaan untuk proyek PLTP Lahendong unit 5 dan 6 ini. Pertama dari corporate loan dan kedua dari World Bank.

"Untuk PLTP Lahendong unit 5 dan 6 investasinya sekitar 282,07 juta dollar AS. Investasi itu sebesar 60 persen untuk kegiatan upstream dan 40 persen untuk downstream," pungkas Irfan.

Risiko Eksplorasi Panas Bumi

Riki Ibrahim, Dosen Pasca Sarjana Universitas Darma Persada (Jurusan Energi Terbarukan) dan juga Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, BUMN panas bumi, mengatakan Pemberian fasilitas asuransi penting untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal).

Selain itu, mantan Direktur Keuangan Tuban Petrochemicals Industries itu juga menyatakan bahwa keberadaan asuransi untuk memitigasi kerugian biaya akibat kegagalan pengeboran eksplorasi dapat juga meminimalisir pendanaan proyek (project financing).

Menurut dia, proyek PLTP layak diasuransikan. Alasannya, pertama, dalam paparan teknis berdasarkan data yang terpublikasi, sekitar 300 sumur panas bumi di Indonesia terbukti 75 persen diantaranya sukses melakukan pengeboran sumur eksplorasi, dengan rata-rata produksi sekitar 7 MW.

Lain halnya dengan pengeboran hidrokarbon di Indonesia yang hanya mencapai 7 persen-10 persen sukses.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com