MALANG, KOMPAS.com - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati terus mendorong negosiasi dengan pihak Google Asia Pasific Pte. Ltd. terkait dengan pajak yang harus dibayar oleh Google di Indonesia.
Ia menyebut telah mengagendakan kembali perundingan dengan pihak Google pada awal Januari 2017.
"Terus dilakukan, kita akan melakukan perundingan awal Januari lagi untuk melihat data-datanya," katanya usai mengisi Kuliah Umum di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Rabu (28/12/2016).
Ia mengaku sudah membentuk tim terkait dengan perundingan itu. "Ada tim saya. Dan mereka sudah ketemu," ungkapnya.
Google disinyalir tidak mau membayar pajak karena ada perbedaan penghitungan nilai pajak yang harus dibayar antara pihak Google dan Ditjen Pajak.
Berdasarkan hasil penghitungan pihak Google, total nilai tagihan pajak hanya sekitar Rp 337,5 miliar hingga Rp 405 miliar.
Jumlah itu jauh lebih kecil dari penghitungan Ditjen Pajak yang menyebut penghasilan Google bisa mencapai Rp 6 triliun pada 2015 dengan penalti sebesar Rp 3 triliun.
Meski negosiasi masih berjalan alot, Sri Mulyani optimis pihak Google pasti membayar kewajibannya yang sudah mengambil keuntungan di Indonesia. "Pasti akan bayar," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.