Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di 2016, Porsi Aset Investor Lokal di C-BEST KSEI Sudah Ungguli Asing

Kompas.com - 30/12/2016, 16:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Total aset yang tercatat di the Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 28 Desember 2016 telah didominasi kepemilikannya oleh investor lokal. 

Yakni, sebesar 50,07 persen, atau sekira Rp 1.761,40 triliun dari total aset sebesar Rp 3.517,86 triliun.

Ini adalah pencapaian dari investor lokal, sebab sejak 2008 investor asing mendominasi kepemilikan aset yang tercatat di C-BEST KSEI.

Direktur Utama KSEI Frederica Widyasari Dewi melalui pertanyaan tertulis Jumat (30/12/2016) mengatakan, total aset yang tercatat di C-BEST sebesar Rp 3.517,86 triliun itu telah mengalami peningkatan sebesar 16,39 persen dibandingkan posisi per akhir Desember 2015 yang sebesar Rp 3.022,57 triliun.

Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di pasar modal serta peningkatan jumlah emiten.

Berdasarkan data KSEI, porsi kepemilikan investor lokal terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada 2008, di mana IHSG di angka 1.355,41 dan total aset sebesar Rp 757,63 triliun, porsi investor domestik adalah sebesar 40,32 persen.

Pada tahun 2009, porsi investor domestik justru turun menjadi 38,65 persen pada saat IHSG di level 2.534,35 dan total aset sebesar Rp 1.276,43 triliun.

Berturut-turut sejak 2010-2015 porsi kepemilikan aset oleh investor lokal yakni 41,47 persen (2010), 44,65 persen (2011), 45,58 persen (2012), 42,96 persen (2013), 40,71 persen (2014), dan 42,67 persen (2015).

Investor lokal praktis tidak pernah mendominasi kepemilikan aset di C-BEST sejak 2008. Baru pada tahun ini porsinya mencapai 50,07 persen.

"Hal ini menunjukkan kontribusi investor domestik yang semakin besar di pasar modal Indonesia," kata Frederica.

Investor bertambah

Frederica menyebutkan, jumlah investor yang tercatat di KSEI per 28 Desember 2016 telah mencapai 891.070 atau meningkat 105,27 persen dibandingkan posisi akhir Desember 2015 yang sebesar 434.107.

Dia menjelaskan, peningkatan tersebut ditunjang oleh implementasi S-INVEST serta penerapan Single Investor Identification (SID) untuk surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

Sayangnya, diakui Frederica, investor yang ada masih tersentralisasi di Pulau Jawa terutama di DKI Jakarta.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com