Direktur Utama BEI Tito Sulistio tidak menampik apabila jumlah perusahaan yang IPO tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Akan tetapi dia mengatakan, dana yang berhasil dihimpun dari IPO tahun ini mencapai Rp 12,11 triliun, atau sedikit lebih besar dari tahun lalu yang sekitar Rp 11,31 triliun.
Total dana yang dihimpun BEI pada tahun 2016 ini pun mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah yakni mencapai Rp 674,39 triliun atau 247,5 juta dollar AS.
Angka tersebut selain didapat dari aktivitas IPO yang sebesar Rp 12,11 triliun, juga diperoleh dari pencatatan saham dengan rights issue sebesar Rp 61,85 triliun.
Selain itu juga diperoleh dari penerbitan waran, penerbitan emisi obligasi dan sukuk korporasi, penerbitan Exchange Traded Fund, penerbitan emisi Efek Beragun Aset (EBA), serta penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
"Tahun depan, kita harus dapat 30 IPO," lanjut Tito. Dalam kesempatan sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan otoritas terus melakukan sosialisasi kepada badan usaha termasuk anak-anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar mau go public.
OJK, kata Muliaman, juga akan terus menyederhanakan dokumen dan efisiensi transaksi. "OJK tidak ada regulasi khusus untuk itu (mendorong IPO), kita akan lanjutkan sosialisasi dan komunikasinya," kata Muliaman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.